[caption id="attachment_286795" align="alignleft" width="880"] Ilustrasi buah sawit. (Bisnis.com/Arief Hermawan P)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Petani sawit yang berada di wilayah perbatasan antara Indonesia-Malaysia, yakni di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah, ramai-ramai menjual Tandan Buah Segar (TBS) sawit ke Malaysia. Hal itu lantaran imbas murahnya harga TBS dalam negeri.
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung membenarkan aksi jual TBS ke Malaysia itu. Ia mengatakan para petani memang menjual TBS ke Malaysia karena harganya yang lebih tinggi.
”Memang secara aturan regulasi itu tidak dibenarkan. Tapi mau bagaimana lagi. PKS (pabrik kelapa sawit) banyak sudah menolak TBS pekebun, bahkan sudah banyak yang tutup. Sementara petani sawit harus melanjutkan hidup dan membiayai keluarganya," katanya, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (4/7/2022).
Baca: Puluhan Petani Sawit Diserang Preman Bayaran, Korban Minta Usut Tuntas
Gulat menuturkan perbedaan harga yang cukup signifikan menjadi salah satu penyebabnya. Di Malaysia harga TBS masih berada di kisaran Rp3.500 hingga Rp4.500 per kg. Sementara harga TBS di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah hanya sekitar Rp1.200 hingga Rp1.600 per kg.
Menurutnya, dalam kondisi seperti ini semua pihak dirugikan, baik petani, negara, korporasi. Oleh karena itu ia mengingatkan pemerintah harus mencari tahu penyebab jatuhnya harga TBS dalam negeri.
Baca: Kemendag Berikan Tiga Syarat untuk Ekspor CPO dan Sawit
”Negara gak boleh hanya mengimbau-mengimbau, tapi perbaiki mana penyebab utamanya. Semua berpacu dengan waktu, sebelum terlambat," tandasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com