Kamis, 28 Maret 2024

Vaksinasi PMK di Jepara Temui Kendala

Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 1 Juli 2022 18:46:58
Pelaksanaan vaksinasi PMK di Kabupaten Jepara. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_298933" align="alignleft" width="1280"]Vaksinasi PMK di Jepara Temui Kendala Pelaksanaan vaksinasi PMK di Kabupaten Jepara. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara – Pelaksanaan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menemui sejumlah kendala di lapangan. Itu diungkapkan Kepala Bidang Peternakan pada DKPP Jepara, Mudhofir. Mudhofir mengatakan vaksinasi PMK dimulai dengan mendaftar hewan ternak yang akan disuntik vaksin. Pendaftaran dilakukan beberapa hari sebelum vaksinasi. ”Jadi kan didaftar dulu, kalau sudah tahu ada berapa hewan yang akan divaksin baru didatangi. Saat didaftar hewannya sehat, pas petugas datang ternyata hewannya terjangkit. Petugas vaksinasi kesulitan mencari hewan pengganti,” ujar Mudhofir, Jumat (1/7/2022). Baca: 800 Ternak di Jepara Sudah Divaksinasi PMK Kendala lain yang dihadapi tim vaksinasi adalah kemasan vaksin. Tiap satu kemasan berisi 100 dosis vaksin. Jumlah tersebut harus langsung digunakan dan dihabiskan. Sementara, di satu titik vaksinasi jumlah hewan yang akan divaksin kurang atau lebih dari 100 ekor. Tim vaksinasi pun harus segera berpintah tempat untuk menghabiskan dosis tersebut. ”Kemasan botolnya 100 dosis. Seandainya, kemasan botol lebih kecil, tim yang bergerak bisa lebih banyak. Misal 50 dosis, kami kan bisa menyebar tim ke beberapa titik dalam waktu yang bersamaan,” terang Mudhofir. Tak hanya itu, petugas vaksinasi juga menuai kendala jaringan komunikasi. Sebab, vaksinasi menyasar pedukuhan-pedukuhan yang berada di kawasan pegunungan. Itu lantaran ketentuan vaksinasi harus dilaksanakan di wilayah yang belum terjangkit PMK. ”Juknis awalnya vaksinasi dapat dilaksanakan di jarak 10 km dari wilayah yang terpapar. Kemudian, itu menjadi permasalahan nasional,” katanya. ”Maka kami menggunakan batasan pedukuhan-pedukuhan terpencil yang risikonya kecil. Kalau di pedukuhan terkendala sinyal untuk koordinasi antartim,” tandas Mudhofir.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar