Jumat, 29 Maret 2024

Tak Hanya Pertalite, Beli Gas Elpiji 3 Kg Juga Harus Pakai MyPertamina

Murianews
Rabu, 29 Juni 2022 21:03:13
Tumpukan gas elpiji di pangkalan Pertamina. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_227908" align="alignleft" width="880"]Tak Hanya Pertalite, Beli Gas Elpiji 3 Kg Juga Harus Pakai MyPertamina Tumpukan gas elpiji di pangkalan Pertamina. (Murianews/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Setelah melakukan pembatasan dan pengetatan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdidi seperti pertalite dan solar, kini PT Pertamina (Persero) juga akan melakukan hal yang sama untuk pembelian gas elpiji 3 kg. Warga harus menggunakan aplikasi MyPertamina untuk bisa mendapatkan gas melon tersebut. Direktur Pemasaran Regional Pt Pertamina Patra Niaga (PPN) Mars Ega Legowo Putra mengatakan langkah ini dilakukan untuk memastikan penyaluran subsidi Elpiji 3 Kg bisa tepat sasaran. ”Untuk Elpiji sebenarnya sama, nanti kami akan meminta register (di aplikasi MyPertamina)," ujarnya, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (29/6/2022). Meski demikian, ia tidak menjelaskan kapan pembelian gas elpiji 3 Kg ini akan mulai dilakukan melalui aplikasi. Namun, ia menekankan hal itu sudah pasti dilakukan karena proses uji coba sudah dijalankan. Baca: Siap-Siap! Subsidi Gas Elpiji 3 Kg Bakal Dialihkan ke Kompor Listrik  ”Sebetulnya kami sudah lakukan uji coba secara diam-diam di 114 ribu penduduk menggunakan MyPertamina. Kita sudah masuk ke tahapan 6 diuji coba yang kita lakukan,” jelasnya. Menurutnya, untuk penggunaan uji coba dilakukan berkolaborasi dengan pemerintah. Sebab, masyarakat yang dilakukan uji coba mereka yang terdaftar di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial. ”Uji coba kita menggunakan basis data DTKS,” kata dia. Baca: Kudus Ajukan Tambahan Alokasi Gas Elpiji Subsidi Namun, ke depannya Pertamina akan melakukan koordinasi lebih jauh terkait dengan data DTKS dengan pihak terkait sebelum menerapkan pembelian elpiji 3 Kg dengan MyPertamina. Sebab, saat dilakukan uji coba, penerima tidak mencapai 100 persen. ”Sebab, data terbawah di data DTKS yang paling miskin tidak menggunakan LPG. Jadi kami akan berkoordinasi dengan pemerintah apakah tetap menggunakan data DTKS atau menggunakan skema yang kami lakukan dalam pembatasan BBM subsidi nanti,” pungkasnya.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar Sumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar