Jumat, 29 Maret 2024

Jajakan Diri, 18 PSK di Semarang Terjaring Satpol PP

Murianews
Rabu, 29 Juni 2022 13:19:13
Sejumlah PSK yang terjaring razia Satpol PP di Kota Semarang saat diangkut ke dalam kendaraan, Selasa (28/6/2022) malam. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)
[caption id="attachment_298657" align="alignleft" width="880"] Sejumlah PSK yang terjaring razia Satpol PP di Kota Semarang saat diangkut ke dalam kendaraan, Selasa (28/6/2022) malam. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)[/caption] MURIANEWS, Semarang — Sebanyak 18 Pekerja Seks Komersial (PSK) diamankan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Semarang, Selasa (28/6/2022) semalam. Belasan pelaku bisnis esek-esek itu diamankan saat menjajakan diri di beberapa tempat di Kota Lumpia. Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, 18 PSK tersebut diamankan dalam kurun waktu sekitar 40 menit di empat lokasi yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan merupakan wajah baru atau belum pernah terkena razia sebelumnya. ”Selama masih di jalan pasti kami tertibkan dan kemudian kami kirim ke Solo (panti sosial). Jadi saya tegaskan di sini kami tidak memandang fisik, siapa pun yang menjajakan diri di jalan akan kami tertibkan,” katanya seperti dikutip Solopos.com. Fajar menyebutkan di antara belasan PSK itu ada yang merupakan warga dari luar Kota Semarang. Dari data yang ada, mereka berasal dari tiga kabupaten. Meski begitu, Fajar enggan memperinci kabupaten mana saja asal dari para PSK itu. ”Rata-rata (yang berasa dari luar Semarang dan Kota Semarang) seimbang. Jadi, saya minta baik warga Kota Semarang atau luar Kota Semarang jangan coba-coba menjajakan diri di jalan,” tegas dia. Ia pun berjanji, razia ini tidak akan berhenti. Pihaknya bahkan berjanji akan menyasar hotel yang ada di Kotas Sematang. Kendati demikian, untuk saat ini masih menunggu kordinasi dan pantauan dengan pihak terkait. ”Apakah nanti ke hotel? Iya, saya janjikan, karena penertiban PSK ini bukan perkara yang gampang,” ujarnya. Sementara itu, seorang PSK yang terkena razia, K (27), terlihat panik dan menitikan air mata saat ditangkap Satpol PP Kota Semarang. Ia takut profesi yang dijalaninya itu terungkap oleh keluarganya. ”Ya takut, keluarga saya enggak tahu kalau saya seperti ini. Ini kali pertama ditangkap, kalau bekerja seperti ini sudah sejak setahun lalu, setelah melahirkan anak,” ujarnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar