Jumat, 29 Maret 2024

Protes Pencaplokan Lahan SDN Dukuhseti 02 Pati, Atlet Sepak Takraw Gelar Aksi Tabur Bunga

Umar Hanafi
Rabu, 22 Juni 2022 14:31:32
Foto: Aksi tabur bunga dilakukan puluhan atlet sepak takraw Academy Sepak Takraw Foundation (ASTF) Dukuhseti, Pati, Selasa (21/6/2022) sore. (Murianews/Umar Hanafi)
[caption id="attachment_297558" align="alignleft" width="1890"]Protes Pencaplokan Lahan SDN Dukuhseti 02 Pati, Atlet Sepak Takraw Gelar Aksi Tabur Bunga Foto: Aksi tabur bunga dilakukan puluhan atlet sepak takraw Academy Sepak Takraw Foundation (ASTF) Dukuhseti, Pati, Selasa (21/6/2022) sore. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption] MURIANEWS, Pati – Aksi tabur bunga dilakukan puluhan atlet sepak takraw yang tergabung dalam Academy Sepak Takraw Foundation (ASTF) Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah. Aksi ini dilangsungkan di area sengketa lahan SDN Dukuhseti 02 dan Pemerintah Desa (Pemdes) Dukuhseti, Selasa (21/6/2022) sore. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pencaplokan lahan SDN Dukuhseti 02 oleh Pemdes Dukuhseti. Di mana, lahan itu merupakan lapangan sepak takraw yang digunakan anak-anak SD maupun atlet sepak takraw untuk mengasah kemampuan. Tabur bunga ini diibaratkan sebagai simbol matinya hati nurani. Mereka menilai Pemdes lebih mementingkan parkiran mobil atau motor dibandingkan bakat atlet sepak takraw di Kecamatan Dukuhseti. Baca juga: Lapangan SDN Dukuhseti 2 yang Lahannya Dicaplok Desa Ternyata Tempat Pembibitan Atlet Sepak Takraw Pati Padahal atlet-atlet sepak takraw sudah mempersembahkan puluhan prestasi di berbagai kejuaraan, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Beberapa atlet di antaranya bahkan bisa mendapatkan beasiswa kuliah lantaran sepak takraw itu. Selain itu pada tanggal 2 Agustus mendatang, delapan atlet sepak takraw Dukuhseti juga akan mengikuti ajang Pra Porprov Jateng 2022 di Kabupaten Klaten. ”Kita menyampaikan tuntutan (kepada pemdes) untuk mengembalikan lapangan sepak takraw. Karena lapangan kami termakan pihak desa,” ujar salah satu atlet sepak takraw Dukuhseti Muhammad Ainur Rifqi. Konflik lahan ini, membuat latihan mereka terganggu. Pihaknya khawatir bila lapangan tidak dikembalikan akan menggangu persiapan. Sehingga penampilan para atlet tidak maksimal dalam kejuaraan nanti. ”Saya sebagai atlet merasa sedih karena dengan adanya konflik ini. Latihan menjadi terkendala dan kurang efektif. Awalnya bisa terstruktur rapi, tapi sekarang seadanya. Karena biasanya menggunakan tiga (lapangan), ini kemakan dua, jadi tinggal satu (yang digunakan),” tutur Rifqi. Lelaki yang mendapatkan beasiswa kuliah karena prestasi di olahraga sepak takraw ini pun meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan konflik ini. Pasalnya, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati seolah-olah tidak memperhatikan nasib atlet sepak takraw Dukuhseti dengan membiarkan pencaplokan lahan terjadi. ”Kami meminta Pak Ganjar menyelesaikan konflik ini agar anak-anak bisa berlatih kembali,” tandas dia.   Reporter: Umar Hanafi Editor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar