[caption id="attachment_297326" align="alignleft" width="880"] Mendag Zulkifli Hasan bersama dengan Mentan Syahrul yasin Limpo (Tangkapan Layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Sebagai upaya untuk membangun pangan nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus bersinergi secara intens. Sinergitas ini penting agar kebutuhan pangan nasional dapat terpenuhi tanpa harus impor dari negara lain.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas mengatakan, Kemendag dan Kementan harus berada di garda depan dalam melakukan perlindungan terhadap petani dan pedagang kecil.
”Tidak boleh ada gap atau celah pemisah antara kementerian. Kami sudah biasa telepon-telepon dan sudah beres,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/6/2022).
Baca: Ancaman Krisis Pangan, Jokowi Minta Warga Menanam Kebutuhan Pokok
Zulhas mengaku kolaborasi yang akan dibangun Kementan dan Kemendag nantinya, antara lain menjaga petani agar tidak merugi. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan membuat perlindungan atau semacam aturan agar Indonesia mampu menahan laju impor pada komoditas bawang putih, gula pasir, dan kedelai.
”Saya dengar dari Pak Menteri SYL (Syahrul Yasin Limpo) itu beras lebih, jagung lebih. Nah, ini bisa kami sinkronkan, kolaborasi kerja sama agar jangan sampai petani-petani mati karena impor yang lebih dan tidak ada aturan,” kata Zulhas.
Baca: Blusukan ke Pasar Jungke Karanganyar, Puan Dapati Kebutuhan Pokok Naik
Utamanya, lanjut Zulhas, impor bahan pangan yang tidak perlu, seperti bawang merah dan cabai. Maka dari itu, diperlukan adanya perlindungan kepada petani-petani di Indonesia.
Zulhas menyatakan, Kemendag telah siap mengikuti aturan dan semua program Kementan untuk menjaga pangan Indonesia agar lebih meningkat dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com