[caption id="attachment_296658" align="alignleft" width="1890"] Foto: Ilustrasi (Gambar oleh Myriams-Fotos dari Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Penyakit jantung ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa atau orang tua saja. Anak-anak juga bisa mengalami penyakit jantung yang disebabkan berbagai faktor.
Apa saja penyakit jantung pada anak yang kerap muncul? Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari laman Hello Sehat, Jumat (17/6/2022).
1. Penyakit jantung kongenital
Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan adalah cacat lahir pada janin yang terjadi akibat perkembangan embrio yang tidak normal.
Baca juga: Ini Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diketahui dan Diwaspadai
Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kondisi ini terjadi pada 7-8 dari setiap 1000 bayi yang baru lahir.
Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan membuatnya menjadi penyakit kelainan bawaan yang paling sering terjadi pada anak.
Anak dengan kondisi penyakit jantung bawaan memiliki masalah dengan struktur, seperti:
- Adanya kebocoran jantung akibat adanya lubang pada sekat jantung
- Penyempitan atau sumbatan pada katup atau pembuluh darah yang berasal ke jantung
- Stenosis katup mitral
- Gagal jantung yang menyebabkan ada bagian jantung yang tak berkembang sempurna
- Tetralogi Fallot
- Tetralogy of fallot (kombinasi empat kelainan, stenosis paru, cacat septum ventrikel, hipertrofi ventrikel kanan, dan overriding aorta)
- Atersia paru (kelainan paru yang membuat dara dari jantung kembali ke paru)
- Truncus arteriosus (satu arteri besar meninggalkan jantung yang seharusnya berada di dua arteri)
- Kelainan katup trikuspid (katup trikuspid yang tidak terbentuk dengan benar atau bahkan tidak terbentuk sama sekali)
- Sesak napas saat beraktivitas
- Bengkak pada wajah
- Perut
- Gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak kurang gizi
- Cacat septum ventrikel (terdapat lubang di dinding antara ventrikel)
- Cacat septum atrium (kebocoran bilik jantung)
- Patent ductus arteriosus (dua arteri utama jantung tidak menutup sempurna setelah bayi lahir)
- Stenosis katup paru (penyempitan katup, tempat lewat darah dari jantung ke paru-paru)
- Stenosis katup aorta (terdapat pembukaan antara keempat bilik jantung saat bayi lahir)
- Koarktasio aorta (peyempitan sebagian pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke tubuh)
- Genetik atau bawaan
- Faktor lingkungan
- Paparan rokok saat kehamilan (perokok aktif atau pasif)
- Konsumsi obat-obatan tertentu
- Infeksi pada kehamilan
- Diabetes melitus
- Sindrom atau kelainan genetik tertentu (misalnya, down syndrome)
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Peradangan
- Obesitas
- Ibu hamil memiliki kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
- Bradikardia (Denyut jantung sangat lemah, kurang dari 60 detak per menit)
- Detak jantung prematur (Ada jeda singkat yang diikuti detak jantung lebih kuat ketika irama jantung kembali teratur)
- Aritmia supraventrikular
- Aritmia ventrikular
- Atrial fibrilasi (denyut jantung cepat lebih dari 400 detak per menit)
- Atrial flutter (detak jantung 250-350 detak per menit)
- Takikardia supraventrikular paroksismal (penambahan denyut jantung karena sinyal listrik terganggu)
- Ventricular tachycardia (denyut jantung lebih dari 200 detak per menit).
- Fibrilasi ventrikel (gangguan sinyal listrik membuat ventrikel bergetar sehingga membuat jantung berhenti mendadak).
- Faktor genetik
- Kebiasaan tertentu saat hamil (perokok aktif atau pasif, minum minuman beralkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu)
- Jenis kelamin, anak laki-laki lebih rentan terkena masalah jantung
- Lingkungan
- Memeriksa adanya pembengkakan di tangan atau kaki
- Memeriksa irama jantung
- Bertanya kebiasaan ibu saat hamil dan riwayat kesehatan keluarga lainnya
- Demam tinggi lebih dari 39 derajat celcius yang berlangsung lebih dari 5 hari
- Mata sangat merah (konjungtivitis) tanpa penumpukan cairan atau kotoran
- Bibir merah, kering, pecah-pecah
- Bengkak dan kemerahan pada telapak tangan dan kaki
- Anak lebih rewel dan mudah marah
- Pengelupasan di kulit tangan dan kaki, terutama pada ujung jari tangan kaki
- Nyeri sendi
- Muntah
- Diare
- Sakit perut