Jumat, 29 Maret 2024

Anggaran Penanganan PMK di Kudus Minim, Segini Nilainya

Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 10 Juni 2022 13:35:47
Ternak sapi diperiksa apakah terpapar virus PMK atau tidak. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_292448" align="alignleft" width="1280"] Ternak sapi diperiksa apakah terpapar virus PMK atau tidak. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Anggaran untuk penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah cukup minim. Bahkan dana yang ada dianggap tidak mencukupi untuk penyediaan obat antibiotik dan vitamin bagi ternak. Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya hanya memiliki anggaran sebesar Rp 29 juta saja untuk penanganan PMK. ”Kami hanya punya Rp 29 juta saja untuk penanganan PMK. Jumlah tersebut tidak cukup untuk penyediaan obat antibiotik dan vitamin bagi ternak yang terkena PMK,” katanya, Jumat (10/6/2022). Agus melanjutkan, kebutuhan minimal untuk penyediaan obat antibiotik dan vitamin membutuhkan Rp 100 juta. Namun, menurutnya, ideal anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan PMK yakni Rp 200 juta. Baca: PMK Bikin Penjual Kerbau di Kudus Lesu Kebutuhan Rp 200 juta itu untuk obat antibiotik, vitamin, dan sarpras pendukung seperti injeksi. Pihaknya berencana mengusulkan tambahan dana melalui perubahan APBD tahun ini. "Kami sudah bertemu dengan pak bupati dan sudah berdiskusi bersama. Respon beliau bagus dan akan diupayakan ketersediaan anggarannya untuk penanganan PMK di Kudus ini," sambungnya. Jika jadi terealisasi anggaran Rp 200 juta tersebut, menurutnya belum tentu mampu mengkover keseluruhan hewan ternak di Kudus. Oleh karena itu, pihaknya akan mengupayakan kebijakan subsidi silang. "Pedagang yang kami rasa mampu, obatnya kami persilahkan beli sendiri. Tetapi untuk fasilitas injeksi kami bantu. Mereka sudah sepakat dan berkenan. Sementara untuk peternak yang belum mampu, obatnya kami sediakan dan fasilitas injeksinya kami bantu," sambungnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar