Jumat, 29 Maret 2024

Khilafatul Muslimin Masih Aktif di Jepara, Jaringan Tersebar

Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 9 Juni 2022 15:17:41
Suasana rumah Murtadho, sesepuh Khilafatul Muslimin Kabupaten Jepara. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_294928" align="alignleft" width="1280"]Khilafatul Muslimin Masih Aktif di Jepara, Jaringan Tersebar Suasana rumah Murtadho, sesepuh Khilafatul Muslimin Kabupaten Jepara. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara – Kelompok Khilafatul Muslimin di Kabupaten Jepara sempat dikira sudah tak aktif sejak 2019 lalu. Namun ternyata, kelompok yang kini diawasi pemerintah pusat itu masih aktif. Itu diungkapkan langsung oleh sesepuh perkumpulan Khilafatul Muslimin Jepara, Murtadho (63). Di rumahnya di Desa Kuanyar, kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara sendiri terdapat papan nama Khilafatul Muslimin. “Sampai sekarang aktivitas kami masih aktif,” kata Murtadho saat ditemui Murianews di rumahnya, Kamis (9/6/2022). Baca: Beredar Foto Tempat Perkumpulan Khilafatul Muslimin di Jepara Murtadho menyebut, ada dua aktivitas utama dalam jamaah Khilafatul Muslimin. Yaitu, majelis taklim atau pengajian internal dan syiar ke luar menggunakan sepeda motor. Sejauh ini, aktivitas majelis taklim masih terus berlangsung. Dalam satu bulan, agenda itu bisa berlangsung sampai empat kali. Di agenda itu, mereka mengkaji Alquran dan Hadist. “Biasanya malam Ahad (Minggu, red) di sini. Kadang di rumah teman. Siapa yang siap ditempati, bergiliran,” jelas mantan Amir Ummul Quro Khilafatul Muslimin Jepara periode 2017 itu. Murtadho mengatakan, jamaah Khilafatul Muslimin di Jepara ada sekitar 80 orang. Mereka tersebar di beberapa desa di Jepara. Desa-desa itu, yakni Desa Selagi dan Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji, Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo, di Kecamatan Pecangaan, Desa Kuanyar Kecamatan Mayong dan sejumlah desa lain. “Kalau yang di Kecamatan Mayong sendiri jamaahnya tidak ada sepuluh orang,” ungkap Murtadho. Agenda taklim itu, kata dia, tidak hanya diikuti jamaah dari Kabupaten Jepara saja. Melainkan ada yang dari luar kota. Seperti Kabupaten Kudus, Pati, Semarang. “Kadang kita (jamaah Jepara, red) yang datang ke Semarang. Kadang sebaliknya,” pungkas dia.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar