Jumat, 29 Maret 2024

Harga Cabai Merah Naik, Petani di Kudus Ketiban Berkah

Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 9 Juni 2022 13:46:05
Petani Risyanto tengah memanen cabai yang kini harganya tengah melejit. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_294888" align="alignleft" width="1280"] Petani Risyanto tengah memanen cabai yang kini harganya tengah melejit. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Harga cabai merah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah saat ini mengalami kenaikan. Kenaikan harga cabai ini menjadi berkah tersendiri bagi petani cabai. Diketahui, harga cabai merah di Kudus sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram, kini melejit mencapai Rp 60 ribu. Bahkan cabai rawit merah yang sebelumnya Rp Rp 60 ribu kini bisa mencapai Rp 100 ribu. Di tingkat petani, kenaikan harga cabai menjadi berkah tersendiri. Risyanto, petani cabai merah asal Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ketiban berkah. "Naik sejak sebulan yang lalu. Cabai merah yang awalnya harga Rp 28 ribu per kilogram sekarang saya jual ke bakul bisa sampai Rp 52 ribu per kilogramnya," katanya, Kamis (9/6/2022). Risyanto memprediksi harga cabai merah kemungkinan masih dapat naik lagi. Hal itu seiring sedikitnya barang yang tersedia. "Musim seperti saat ini barangnya sedikit. Karena pengaruh hujan juga yang intensitasnya tinggi, sehingga banyak juga cabai yang mati karena lembab," sambungnya. Baca: Harga Cabai Rawit di Kudus Rp 100 Ribu, Pembeli Putar Balik Risyanto menyewa tanah seluas 2.000 meter persegi untuk menanam cabai merah. Satu kali panen dia mampu menghasilkan delapan kuintal cabai merah. Dalam sepekan dia bisa memanen sampai dua kali, sehingga hasil yang didapatkan lumayan besar. "Jumlah itu kalau cuacanya sedang bagus dan tidak hujan. Kalau cuacanya hujan ya tidak sampai segitu hasil panennya," ujarnya. Baca: Cabai Mahal, Pedagang di Kudus Justru Terpaksa Buang Dagangan Cabai merah hasil panennya saat ini dijual ke bakul di sekitar desanya yang sudah lama menjadi langganan.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar