Jumat, 29 Maret 2024

Polisi di Blora Ini Buka Sekolah Mengaji Hingga Punya 90 Santri

Nathan
Rabu, 8 Juni 2022 18:16:46
Kepala Jaga Sat Samapta Polres Blora, Polda Jawa Tengah Aipda Adi Tri Sukmoro saat mengajar mengaji di Padepokannya. (Murianews/Kontributor Blora)
[caption id="attachment_294722" align="alignleft" width="1280"]Polisi di Blora Ini Buka Sekolah Mengaji Hingga Punya 90 Murid Kepala Jaga Sat Samapta Polres Blora, Polda Jawa Tengah Aipda Adi Tri Sukmoro saat mengajar mengaji di Padepokannya. (Murianews/Kontributor Blora)[/caption] MURIANEWS, Blora – Di balik seragam polisinya, Kepala Jaga Sat Samapta Polres Blora, Polda Jawa Tengah Aipda Adi Tri Sukmoro ternyata adalah sosok guru mengaji di tempat tinggalnya. Penampilan gagah dan sangar sembara membawa senjata laras panjang saat bertugas pun tak nampak di wajah Adi Tri Sukmoro. Ia pun lemah lembut dan sabar saat mengajari 90 muridnya mengaji. Bahkan, ia adalah pendiri atau ketua sekolah Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Nurul Quran di Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Bersama istrinya, Siti Mustrianawati dan tujuh guru ngaji lainnya, ia menajari murid-muridnya mengaji melalui Padepokan Alab-Alab Sabrang Lor. Baca: Hapus Sekat Polisi dan Warga, Polres Blora Luncurkan Aplikasi Ini Adi menceritakan pendirian sekolah mengaji itu bermula dari lingkungan tempat tinggalnya yang jauh dari sekolah mengaji atau madrasah. Dari situlah, timbul keingingan untuk mengajari mengaji anak-anak hingga remaja di sekitar tempat tinggalnya. “Berawal dari itulah saya ingin mengamalkan ilmu yang saya dapatkan. Dulu hanya mengajari mengaji sedikit anak anak. Dan Alhamdulilah masyarakat sekitar sini mendukung. Akhirnya kita buka sekolah mengaji di sini,” kata Adi, rabu (08/06/2022). Dalam perjalanannya, ia sempat mengalami keterbatasan dana, hingga tempat dan fasilitas lainnya. Padahal, banyak warga yang menginginkan anaknya mengaji di sana. “Pada awal awal ingin mendapat murid banyak, namun setelah banyak anak anak yang ikut mengaji malah bingung. Tempatnya nggak ada, sarana juga kurang. Tapi Alhamdulilah, istri saya mendukung dan ada beberapa teman yang ikut menjadi guru mengaji di sini,” lanjutnya. Ia pun kemudian mendapatkan bantuan dari rekan-rekannya di Polres Blora. Beberapa warga sekitar juga turut membantu pengembangan padepokan atau TPQ itu. “Dengan doa dan perjuangan serta dukungan dari keluarga dan teman teman akhirnya padepokan ini bisa berkembang. Dan saat ini sudah mempunyai 90 santri,” jelasnya. Saat ini, sudah ada empat kelas mengaji di Padepokan milik Adi Tri. Mulai dari kelompok santri anak usia dini, SD, hingga SMP dan ibu ibu juga ikut mengaji. Dalam menggelar kegiatan mengaji itu pun ia tak mematok biaya tertentu pada santrinya. Ia pun hanya meminta para santrinya membayar infaq Rp 10 ribu tiap bulannya, itu pun tak diwajibkan. “Lillahi ta'ala. Alhamdulilah atas ijin Allah kegiatan mengaji di sini bisa berjalan lancar. Namun demikian tentunya kami tidak akan menolak jika ada dermawan yang ikut berdonasi untuk keperluan kegiatan mengaji di sini,” papar Aipda Adi Tri.   Kontributor Blora Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar