Jumat, 29 Maret 2024

Kaki Terkena Kutu Air, Ini Pilihan Obat untuk Mengatasinya

Murianews
Senin, 6 Juni 2022 23:09:25
Foto: Ilustrasi (pixabay.com)
[caption id="attachment_294255" align="alignleft" width="1890"]Kaki Terkena Kutu Air, Ini Pilihan Obat untuk Mengatasinya Foto: Ilustrasi (pixabay.com)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Kutu air adalah gangguan pada kulit kaki yang sering dialami banyak orang. Saat terkena kutu air, kaki terasa gatal sehingga merasa tidak nyaman saat beraktifitas. Penyebab kutu air adalah infeksi jamur karena kondisi kaki yang basah dan lembap. Jika dibiarkan, infeksi ini juga dapat menyebar sampai bagian lain seperti tangan. Lalu bagaimana cara mengobati kutu air? Melansir dari laman Hello Sehat, Senin (6/6/2022), kutu air alias tinea pedis dapat membuat kaki Anda terasa tak nyaman dan gatal sepanjang hari. Baca juga: Ini Efek Samping Obat Ibuprofen yang Biasa Digunakan untuk Menghilangkan Rasa Sakit Namun jangan khawatir, banyak pilihan pengobatan yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengurangi gejalanya. Ada obat alami kutu air, ada pula obat kutu air secara medis. Berikut ragam obat medis tinea pedis dari yang tanpa resep hingga yang perlu diresepkan dari dokter. Obat kutu air tanpa resep Sebagai pengobatan pertama kutu air, biasanya Anda disarankan untuk menggunakan obat oles berupa krim atau salep antijamur yang dapat dibeli di apotek. Obat-obatan ini termasuk ke dalam obat antijamur yang dapat bekerja untuk membasmi jamur. Obat antijamur dioleskan pada kulit yang terdampak serta sedikit area di sekitarnya sebanyak dua kali sehari. Biasanya, perawatan dilakukan selama dua hingga empat minggu, lalu dilanjutkan selama satu sampai dua minggu setelah bekas mulai menghilang. Namun kembali lagi, beberapa obat mungkin memiliki aturan pakai yang berbeda-beda. Berikut beberapa pilihan obatnya. Terbinafine Terbinafine adalah obat kutu air yang berbentuk salep atau semprot (spray) dengan fungsi untuk mengobati infeksi kulit akibat serangan jamur, sekaligus mencegah pertumbuhannya kembali. Perhatikan cara pakai obat sebelum menggunakannya. Terbinafine merupakan obat luar yang hanya bisa digunakan dengan mengoleskannya tipis-tipis pada kulit yang mengalami infeksi. Dokter biasanya akan menganjurkan pemberian salep ini hanya dua kali dalam sehari. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan terbinafine. Clotrimazole Clotrimazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi kulit akibat jamur. Salah satunya tentu kutu air. Obat ini bisa Anda peroleh dengan bebas di apotek terdekat ataupun melalui resep dokter. Gunakan obat ini hanya pada kulit bagian luar dengan cara dioleskan. Tingkat keparahan kondisi kutu air akan menentukan berapa lama pengobatan dan dosis yang harus digunakan. Anda mungkin perlu menggunakan obat ini sekitar 2 kali sehari dalam jangka waktu 4-8 minggu. Terkadang dokter akan menyarankan Anda untuk tetap memakai clotrimazole meski kondisi kutu air sudah cukup membaik. Ini dilakukan supaya jamur tidak muncul lagi. Pastikan untuk menggunakan obat ini secara teratur dan sesuai dengan anjuran demi mendapatkan hasil penyembuhan yang optimal. Butenafine Pilihan obat kutu air lainnya yang bisa Anda pakai yaitu butenafine. Sama seperti terbinafine dan clotrimazole, obat butenafine juga berbentuk salep yang harus Anda oleskan perlahan pada kulit guna memerangi perkembangan jamur. Anda bisa mendapatkannya di apotek terdekat. Namun, butenafine hanya boleh dioleskan pada kulit yang terinfeksi saja dan tidak untuk kuku. Cara pakainya harus sesuai dengan aturan pada kemasan, kurang lebih dua kali sehari dan jangan terlalu sering sampai melebihi aturan pakai. Obat ini harus digunakan secara teratur jika ingin mempercepat proses pemulihan. Miconazole Miconazole adalah obat antijamur yang berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi. Selain digunakan sebagai obat kutu air, miconazole juga kerap digunakan untuk mengobati jenis kurap yang lainnya. Miconazole terdapat dalam berbagai bentuk, di antaranya krim, bubuk, dan semprot. Obat hanya boleh digunakan untuk penggunaan luar. Meski dapat mengatasi gejala kutu air, obat ini tidak dapat bekerja pada kuku yang terdampak. Tolnaftate Serupa dengan obat sebelumnya, tolnaftate dapat menghentikan pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi kulit. Tolnaftate bisa ditemukan dalam bentuk krim, cairan, bedak, gel, sampai semprotan. Bila digunakan secara teratur, biasanya sebanyak dua kali sehari, tolnaftate dapat mengurangi gejala secara efektif. Misalnya, rasa gatal dan terbakar yang Anda alami akan berkurang dalam dua sampai tiga hari. Meski kondisi mulai membaik, Anda tetap harus melanjutkan penhobatan setidaknya selama dua minggu. Jangan lupa membersihkan area yang terinfeksi terlebih dahulu sebelum mulai mengoleskan obat. Setelah selesai, cuci tangan agar infeksi tak menyebar. Obat tinea pedis dengan resep dokter Bila obat-obatan di atas tidak berhasil atau infeksi yang dialami sudah parah, Anda mungkin harus menggunakan obat yang lebih kuat. Obat inilah yang harus didapatkan dengan resep dokter. Sebenarnya, bahan-bahan yang terkandung dalam obat resep dokter serupa dengan obat yang dapat dibeli tanpa resep seperti clotrimazole atau miconazole. Hanya saja, dosisnya lebih kuat. Bila perlu, dokter juga akan memberikan obat minum seperti tablet itraconazole atau fluconazole. Itraconazole merupakan obat antijamur yang dapat menghambat kerja ergosterol, sebuah komponen yang berperan dalam pembentukan sel dinding jamur. Obat ini dapat dikonsumsi bersama dengan makanan. Sama seperti itraconazole, fluconazole juga bekerja untuk menghalangi ergosterol. Fluconazole biasanya dikonsumsi sebanyak sekali sehari, bisa bersama dengan makanan maupun tanpa makanan. Bergantung pada kondisi Anda, dosis yang diberikan akan berbeda-beda pada setiap pasien. Namun, obat ini tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir. Ibu menyusui juga tidak disarankan minum obat ini karena dapat mengalir sampai ASI. Selain obat antijamur, ada pula obat hidrokortison yang akan diberikan jika kondisi kutu air tak kunjung sembuh. Hidrokortison berdosis rendah bisa diperoleh tanpa resep, tapi Anda harus mendapatkan obat dengan resep dokter bila dosisnya lebih kuat. Biasanya, obat ini hanya digunakan beberapa hari saja. Pengobatan kemudian dilanjutkan dengan memakai salep antijamur lainnya. Terlepas dari obat yang dipilih, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Pasalnya, ada beberapa obat yang mungkin penggunaannya tidak cocok untuk semua orang. Bila ragu, dokter akan membantu merekomendasikan obat yang tepat.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: hellosehat.com

Baca Juga

Komentar