Tiga Sapi di Blora Mati Karena PMK

MURIANEWS, Blora – Tiga ekor sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah dilaporkan mati. Hewan ternak itu mati karena suspek Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Sapi-sapi yang mati itu masing-masing di Doplang, Kecamatan Jati; Desa Wonogadung, Kecamatan Jiken; dan Desa Tempelan, Kecamatan Blora.
Kabar tersebut dibenarkan Sekertatis Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora Hadi Praseno.
Baca: 10 Sapi Suspek PMK, Pemkab Blora Bentuk Satgas di Tingkat Kecamatan
“Saat ini ada 167 ekor Suspect PMK. 10 ekor diantaranya positif PMK. 3 ekor Suspect PMK mati,” terangnya, Selasa (31/05/2022).
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga sudah melakukan antisipasi penyebaran virus tersebut. Salah satunya dengan menutup Pasar Hewan Blora selama 14 hari.
“Ini kami sambil sosialisasikan. Mengingat ini darurat. Untuk melindungi peternak juga. Supaya kerugian tidak semakin banyak,” jelasnya.
Hadi mengaku, PMK di Blora ini sudah menyebar di empat desa, yakni Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung; Talok (Ngawen), Nglandean dan Kalen (Kedungtuban). Lalu lintas ternak ke empat desa itu pun lockdown.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman meminta warga tak panik dengan wabah PMK ini. Ia meminta camat, forkompincam hingga kades harus turun ke bawah.
“Saya juga meminta Camat, forkompimcam, dan pak kades tolong terjun ke bawah, untuk melihat kondisi lapangan. Jika ada laporan segera ditindaklanjuti, karena saat ini ada penyakit PMK pada ternak ini perlu di antisipasi. Saya harap peternak tidak usah panik, jika ada gejala segera laporan,” pesan Bupati.
Diketahui, Blora merupakan salah satu daerah yang memiliki populasi sapi yang terbesar di Jawa Tengah. Berdasarkan data DP4 Blora, jumlah populasi sapi pada 2021 mencapai 275.741 ekor.
Kontributor Blora
Editor: Zulkifli Fahmi