Jumat, 29 Maret 2024

Pupuk Organik Diklaim Bisa Hasilkan Padi yang Lebih Sehat

Anggara Jiwandhana
Kamis, 26 Mei 2022 10:49:32
Petani memanen varietas padi wangi merah. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_239216" align="alignleft" width="1280"] ILUSTRASI: Petani tengah memanen padi . (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meminta para petani di Kudus untuk mulai menggunakan pupuk organik saat masa tanam mendatang. Selain bisa meningkatkan kesuburan di tanah pertanian, penggunaan pupuk organik untuk tanaman padi juga diklaim bisa menghasilkan padi yang lebih sehat. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh menyampaikan, di Kudus sendiri, sudah ada petani yang mencoba menggunakan pupuk organik. Walau memang, belum diterapkan seratus persen untuk menanam tanaman padi. “Selama dua tahun terakhir ini dia masih konsisten menggunakan pupuk organik untuk pemupukannya, hasilnya bisa menghasilkan padi sehat,” katanya, Kamis (26/5/2022). Baca: Petani di Kudus Diminta Mulai Beralih ke Pupuk Organik Bahkan, sambung Dewi, ketika diikutkan dalam lomba tingkat provinsi, padi yang dipupuk menggunakan pupuk organik bisa mendapatkan juara. Begitu pula di tingkat nasional yang mendapatkan peringkat kedua. “Petani yang menggunakan pupuk organik, produktivitas panennya juga cukup bagus karena per hektare tanaman padinya bisa menghasilkan antara 7-8 ton gabah, sedangkan dengan pupuk kimia 100 persen hasilnya juga tidak jauh beda, tidak ada salahnya mulai beralih dengan organik,” ujarnya. Dewi menjelaskan, yang terjadi di lapangan ketika petani terus menggunakan pupuk kimia adalah unsur hara di dalam tanah akan semakin berkurang. Tanah akan cenderung berubah jadi asam karena Ph tanah semakin berkurang atau kurang dari angka 6. “Idealnya tingkat keasamannya berkisar antara 6-7 atau posisi netral, sedangkan lebih dari delapan menunjukkan tanah terlalu basah dan tingkat kesuburannya juga kurang,” terangnya. Baca: Alokasi Pupuk di Kudus Belum Sesuai Kebutuhan Dia menambahkan, ada satu hal baik yang dirasakan ketika petani tidak bergantung pada pupuk kimia bersubsidi adalah ketika alokasi pupuk bersubsidi tidak sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), maka petani tidak akan bingung. “Ada memang pupuk nonorganik yang nonsubsidi, tapi harganya mahal dibanding pupuk bersubsidi, jadi tidak ada salahnya mencoba dengan pupuk organik,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar