Kamis, 28 Maret 2024

Sate Kambing Mbak Ur Kudus, Empuk Dagingnya Bikin Nambah Terus

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 21 Mei 2022 12:41:27
Sate kambing Mbak Ul Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_291010" align="alignleft" width="1280"] Sate kambing Mbak Ul Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Warung sate kambing Mbak Ur di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyajikan daging yang empuk. Selain itu, bumbu satenyanya yang meresap semakin menggugah selera, hingga membuat penikmatnya ingin tambah terus. Warung sate mbak Ur berlokasi di RT 02, RW 07, Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Lokasinya mudah ditemukan karena berada di seberang SDN 4 Karangbener. Siti Ulyati atau yang lebih akrab disapa dengan panggilan Mbak Ur itu memulai usaha pada tahun 2000. Saat itu dia mendirikan warung sate kambing kali pertama di depan Kantor Polsek Bae, Kudus. "Karena kontraknya habis dan mau disewakan ke orang lain, akhirnya pindah tempat. Sempat jualan juga di sebelah utara Taman Budaya Kudus tetapi sepi. Terus akhirnya di sini sampai sekarang," katanya, Sabtu (21/5/2022). [caption id="attachment_291011" align="alignleft" width="1280"] Siti Ulyati menunjukkan menu sate yang siap disajikan ke pelanggan. (MURIANEWS/ VegaMa'arijil Ula)[/caption] Mbak Ur mengatakan, sate kambing yang dijualnya diklaim memiliki tekstur daging yang empuk. Dia memilih menggunakan kambing yang masih muda. Selain itu, menurutnya bumbu yang disajikan juga ditambah dengan nanas. Nanas itulah yang nanti dioleskan ke daging kambing sebelum dibakar."Nanas bisa bikin daging menjadi lebih empuk," ujarnya. Baca: Lezatnya Sate Kambing Tohok Paling Legendaris di Jepara Sebelum dibakar, Mbak Ur juga memisahkan serat-serat pada daging kambing. Menurut dia hal itu dilakukan bertujuan agar daging sate menjadi lebih empuk. "Bumbu satenya juga meresap. Dari beberapa pembeli yang sering makan di sini itu katanya bumbunya meresap," sambungnya. Resep lainnya, menurut Mbak Ur berasal dari kipasan saat membakar daging sate kambing. Dia memilih menggunakan kipas bambu ketimbang memakai kipas angin. "Pelanggan pada tidak mau kalau pakai kipas angin. Katanya kurang sedap. Kalau dipikir mungkin kalau pakai kipas angin, arah anginnya kan hanya searah. Kalau menggunakan kipas kan anginnya bolak-balik," kata Mbak Ur. Sate kambing di tempatnya dijual seharga Rp 35 ribu per porsi. Nominal itu sudah termasuk sate sepuluh tusuk, nasi, dan minuman. Baca: Resep Horok-Horok, Kuliner Khas Jepara Sejak Era Penjajahan Jepang Selain menjual sate kambing sebagai menu andalan, Mbak Ur juga menjual tongseng dengan harga Rp 35 ribu satu porsi. Jumlah itu juga sudah termasuk nasi dan minuman. Harga yang sama berlaku untuk rica-rica. Yakni seharga Rp 35 ribu sudah termasuk nasi dan minuman. Sedangkan gulai saya jual Rp 20 ribu sudah nasi dan minuman. "Saya juga jual lewat Go Food, Grab Food, dan Shopee Food," ungkapnya. Warung yang buka setiap Senin hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB itu tidak pernah sepi dari pembeli.     Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar