Jumat, 29 Maret 2024

Temukan Ternak Positif PMK, Semua Pasar Hewan di Banjarnegara Ditutup

Supriyadi
Minggu, 15 Mei 2022 20:11:49
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat memberikan sosialisasi bahaya virus PMK kepada Rumah Pemotongan Hewan. (Istimewa)
[caption id="attachment_289865" align="alignleft" width="1280"] Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat memberikan sosialisasi bahaya virus PMK kepada Rumah Pemotongan Hewan. (Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Banjarnegara – Polres Banjarnegara bakal menutup semua Pasar Hewan di wilayah hukumnya mulai Senin (16/5/2022) besok. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) setelah ditemukan adanya hewan ternak yang positif PMK. Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, penutupan tersebut sesuai dengan perintah Kapolri dan Kapolda Jateng terkait langkah yang diambil saat ada temuan PMK di daerah. Baca: 37 Hewan Ternak di Jateng Positif PMK, Paling Banyak Boyolali Dalam perintah tersebut, jika ada temuan, baik itu menyerang Sapi maupun Kambing, diperintahkan untuk melaksanakan isolasi maupun lokalisir yang hewan. Selain itu hewan juga tidak boleh pergi kemana-mana, baik itu dijual ataupun dipindahkan. ”Memamg hewan yang terkena virus harus betul-betul diisolasi, kemudian dikasih makan di situ. Lalu, kita perlu melakukan langkah yakni treatment dan pengobatan. Hal ini akan dilakukan langkah oleh dokter dan dinas terkait sampai sembuh,” katanya, Minggu (15/5/2022). Ia menuturkan, dalam melakukan pencegahan pihaknya terus berkoordinasi dengan Forkopimda Banjarnegara agar penanganan penyakit PMK ini tepat. Baca: Dua Hewan Ternak di Kulon Progo Positif PMK, Satu Mati ”Langkah selanjutnya kita lakukan penutupan terhadap pasar-pasar hewan, mulai besok (Senin, 16 Mei 2022, red) akan kita tutup seluruhnya yang ada di Wilayah Hukum Polres Banjarnegara,” ujarnya. Sementara untuk memantau lalulintas hewan, lanjut Hendri, pihaknya akan melakukan penyekatan diperbatasan, mulai dari Banjarnegara dengan Kabupate Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, maupun Kebumen. ”Apabila ada pergerakan hewan baik sapi maupun kambing akan kami hentikan, karena diwilayah kita ada hewan yang terkena PMK. Sedangkan di Pasar hewan yang ditutup kita tempatkan Personel untuk melakukan patrolim” tegasnya Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi dan pengecekan kepada masyarakat peternak hewan dan rumah pemotongan hewan (RPH).   Reporter: Supriyadi Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar