Jumat, 29 Maret 2024

Si Cantik Anak Petani Blora Raih Cumlaude di IAIN Kudus

Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 14 Mei 2022 14:53:38
Endang Susanti peraih cumlaude IAIN Kudus dijemput orang tuanya usai wisuda menggunakan sepeda motor. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_289732" align="alignleft" width="1280"] Endang Susanti peraih cumlaude IAIN Kudus dijemput orang tuanya usai wisuda menggunakan sepeda motor. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Endang Susanti Namanya. Si cantik berusia 22 tahun ini merupakan wisudawati Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus peraih nilai cumlaude. Santi sapaan akrabnya, mampu mendapatkan nilai memuaskan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) Cumlaude pada wisuda sarjana yang digelar, Sabtu (14/5/2022) hari ini. Santi yang merupakan anak seorang petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini, mampu membanggakan kedua orang tuannya dengan IPK 3,89. Hasil tersebut juga membawanya menjadi mahasiswa peraih nilai tertinggi di Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus. Santi mengungkapkan, proses untuk meraih nilai bagus dalam gelar sarjana yang diraihnya bukan hal yang mudah. Dirinya pun sangat bahagia bisa membanggakan kedua orang tuanya yang sudah susah payah membiayai pendidikan hingga ke bangku kuliah. "Kondisi keuangan keluarga saya yang kebetulan bukan keluarga yang mampu jadi harus susah payah membiayai saya. Kedua orang tua saya itu petani," katanya, Sabtu (14/5/2022). [caption id="attachment_289731" align="alignleft" width="1280"] Endang Susanti salah satu wisudawan IAIN Kudus yang meraih IPK cumlaude. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Baca: IAIN Kudus Wisuda Seribu Mahasiswa, Ini Pesan Rektor Menurutnya, selama ini orang tuanya kerap mendukung dan memberikan motivasi untuk dirinya agar terus melanjutkan pendidikan. Ada satu motivasi dari orang tuanya yang selalu diingat. "Kedua orang tua saya selalu bilang kepada anaknya seperti ini. Warisan terbaik dari saya (orang tuanya, red) hanyalah pendidikan, kamu boleh mengemban pendidikan setinggi mungkin akan tetapi saya tidak bisa memberikan harta," ucapnya menirukan motivasi yang diberikan orang tuanya. Apalagi, lanjut dia, orang tuanya kerap bicara bahwa warisan berupa harta akan bisa habis. Namun, jika warisan berupa pendidikan tinggi tidak akan pernah bisa habis dan bisa bermanfaat. Kondisi pandemi yang mengakibatkan proses perkuliahan menjadi online pun tak menyurutkan semangatnya untuk belajar dan menyelesaikan skripsi tersebut. Baca: Dua Guru Besar IAIN Kudus Dikukuhkan Daerah tempat tinggalnya di Desa Sempu, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang terkadang terkendala jaringan, membuatnya kerap pergi ke hutan di dataran tinggi hanya sekadar mencari sinyal untuk mengikuti perkuliahan online. "Itu benar-benar saya alami, waktu perkuliahan online. Kadang ditemani Ibu, kadang ditemani Ayah saya. Alhamdulillah bisa meraih hasil memuaskan saat wisuda," ujar putri dari pasangan Sujiman dan Siti Aminah itu. Santi yang ingin menjadi politikus juga termotivasi oleh sosok Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati yang menurutnya merupakan perempuan pertama yang mampu duduk di lembaga eksekutif Kabupaten Blora. Hingga akhirnya skripsinya pun membahas tentang kepemimpinan perempuan dengan fokus kajian sosok Wakil Bupati Blora. "Skripsi saya itu Kepemimpinan Wakil Bupati Perempuan Blora Tahun 2021: Perspektif Maqasid Al-shari'ah Jasser Auda," imbuhnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar