Jumat, 29 Maret 2024

PMK, Virus Kawakan yang Kini Kembali Mengancam Ternak

Anggara Jiwandhana
Kamis, 12 Mei 2022 13:54:38
Dokter hewan Dispertan Kudus saat mengecek kesehatan sapi di salah satu kandang di Desa Besito Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_289228" align="alignleft" width="1280"] Dokter hewan Dispertan Kudus mengecek kesehatan sapi di salah satu kandang di Desa Besito Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Namanya adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit itu menyerang ternak seperti sapi, domba, kambing, hingga kerbau. Ternak yang dihinggapi virus ini berpotensi menjadi kurus bahkan mati. Penyakit yang sejatinya sudah ada sejak tahun 80-an itu disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku (VPMK) yang merupakan anggota dari genus aphthovirus dalam keluarga Picornaviridae. Ada tujuh serotipe utama VPMK: O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asia 1. Di Indonesia, penyakit ternak ini sempat mewabah dan menyerang ternak-ternak di berbagai belahan Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Indonesia, baru terbebas penyakit tersebut pada tahun 90-an. Kini setelah lebih dari tiga dekade lamanya, virus tersebut kembali menyeruak di Indonesia dengan kasus kali pertama muncul di daerah Jawa Timur. Sementara di Jawa Tengah, kasus pertama ditemukan di Kabupaten Boyolali. Atas hal tersebutlah, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus terus melakukan pemantauan di hampir semua peternak yang ada di Kota Kretek. Mereka mengawasi arus lalu-lintas ternak utamanya yang berasal dari Provinsi Jatim dan perbatasan Jateng-Jatim. “H-5 Lebaran kami sudah mulai dibuat waswas, ada kabar virus lama ini muncul kembali entah dari mana masuknya. Yang bisa kami lakukan saat ini terus melakukan pemantauan hewan-hewan ternak seperti ini,” kata Sub koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dispertan Kudus Sidi Pramono di sela pemantauan di Kandang Sapi di Desa Besito, Kudus, Kamis (12/5/2022). Baca: Kudus Teliti Penyebaran PMK Sapi, Begini Hasilnya Sebagai langkah lanjutan dari pemantauan ini, pihaknya pun akan mulai melakukan pengobatan massal kepada hewan-hewan ternak yang ada di Kota Kretek. Dengan begitu diharapkan para sapi bisa sedikit terhindar dari virus ini. “Satu-satunya jalan memang dengan melakukan vaksinasi massal pada ternak. Namun sampai saat ini belum ada instruksi itu, karenanya kami akan menyehatkan sapinya dulu sebelum nanti akan dilakukan vaksinasi,” ujarnya. Baca: Duh! Disnakkan Temukan 10 Sapi Boyolali Positif PMK Hingga hari ini sendiri, pihaknya belum menemukan adanya sapi atau hewan ternak lain yang terindikasi terpapar VPMK ini. Walau begitu, kemungkinan terpapar masih bisa terjadi mengingat penyebaran virus tersebut bisa melalui manusia. “Virus ini memang tidak menjangkit manusia, Cuma manusia nanti akan menularkannya ke ternak-ternak lain, kita yang jadi salah satu perantaranya, Mereka (peternak) harus mandi setiap kali menangani hewan ternak sehingga [virus] tidak menyebar ke mana-mana,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar