Jumat, 29 Maret 2024

Ini Alasan Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan

Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 4 Mei 2022 16:25:58
Sosok Kholil, warga Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara yang membangun jembatan dengan kocek pribadinya. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_288260" align="alignleft" width="1280"]Ini Alasan Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan Sosok Kholil, warga Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, pria yang membangun jembatan dengan kocek pribadinya. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara – Seorang “Crazy Rich” asal Jepara nekat membangun jembatan antardusun di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Adalah Kholil, warga setempat yang membangun jembatan megah senilai Rp 3,7 miliar. Mayoritas biaya, yakni 99 persen dana pembangunan diambil dari kantong pribadinya. Namanya pun ramai diperbincangkan masyarakat. Itu setelah ia memposting jembatan yang dibangunnya itu. Saat ditemui MURIANEWS, Kholil menceritakan awal mula ia bertekad membangun jembatan itu. Mulanya ia merasa resah sekaligus iba melihat perjuangan warga setempat saat menyeberangi Kali Wiso. Baca: Gak Mau Kalah, "Crazy Rich" Jepara Bangun Jembatan Senilai Rp 3,7 M dari Kocek Pribadi Di sebuah kesempatan, Kholil melihat warga mempertaruhkan nyawanya saat menyeberangi sungai selebar 22 meter itu. Lebih lagi, saat musim hujan tiba. Debit air semakin besar dan berbahaya. Di mana, lanjut Kholil, saat hujan tiba, arus sungai menjadi kencang dan kedalaman sungai kian bertambah. Keberadaan jembatan pun sangat dibutuhkan. Sebab, dibangunnya jembatan akan menjadi akses bagi warga Dukuh Jotan, Tempur, Kedungjogo, dan Krajan di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Jepara. Dulu, banyak warga terpaksa menyeberangi sungai saat berangkat-pulang kerja atau sekolah. Sebab, jika ingin ke seberang sungai, warga harus berjalan memutar melewati jalur yang sudah ada dan cukup jauh jaraknya. “Kalau musim hujan masyarakat susah lewat (sungai, red). Saya sempat lihat ada dua orang tua yang hampir hanyut terseret arus saat banjir. Saya tidak tega melihatnya,” kenang Kholil sambil matanya berkaca-kaca, Rabu (4/5/2022). Dari rasa iba itu, akhirnya Kholil bertekad membangun jembatan dengan uang pribadinya. Jembatan itu dibangun selama tiga bulan. Mulai dari bulan Oktober sampai Desember 2019. Dia tidak bicara dengan pemerintah daerah. Hanya, Kholil memberitahu kepala desa setempat. Saat itu ia mengatakan akan membangun jembatan secara pribadi untuk masyarakat umum. “Saya cuma bicara ke petinggi (kepala desa, red). Tapi saya tidak mengajukan proposal atau minta bantuan. Petinggi membolehkan, lalu pembangunan jalan,” terang Kholil. Kini, jembatan itu sudah menjadi akses sebagaian besar warga untuk menuju ke seberang sungai. Meskipun jalannya masih berupa tanah, warga tetap melewatinya. Sebab mereka bisa melipat jarak dan waktu untuk sampai tujuan di seberang.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar