Kamis, 28 Maret 2024

Rukyatul Hilal Penentuan 1 Syawal di Bukit Sokobubuk Pati Batal Digelar

Murianews
Minggu, 1 Mei 2022 17:03:35
Pemantauan hilal di bukit Sokobubuk, Kecamatan Gebong, Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)
[caption id="attachment_281874" align="alignleft" width="880"]Rukyatul Hilal Penentuan 1 Syawal di Bukit Sokobubuk Pati Batal Digelar Pemantauan hilal di bukit Sokobubuk, Kecamatan Gebong, Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption] MURIANEWS, Pati - Rukyah hilal atau memantau awal bulan di Bukit Sokobubuk, Pati, Jawa Tengah, urung digelar. Ini dikarenakan akses jalan menuju lokasi terjal dan licin sehabis hujan beberapa hari kemarin. "Ndak jadi diselenggarakan rukyah hilal. Kerana jalan ke Bukit Sokobubuk tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan. Kemarin habis hujan," ujar Sekretaris MUI Pati Abdul Hamid, Minggu (1/5/2022). Rencananya aktivitas rukyah hilal akan digelar di sana pada sore ini. Namun, rombongan memutuskan membatalkan rencana setelah menggelar rapat di Kantor Kemenag Pati. BacaIni Penjelasan Kenapa Lebaran Bisa Bersamaan Padahal Awal Puasanya Berbeda "Yang ikut seperti (rukyah hilal penentuan awal Ramadan) kemarin, ada dari Kantor Kemenag, MUI, NU, Muhammadiyah, Pengadilan Agama, Kesra. Sama Persis seperti kemarin perwakilan dari lembaga yang mewakili," tutur Abdul Hamid. "Cuma laporan dari perwakilan tim yang kita terjunkan ke sana lebih awal, jalannya itu terlalu licin. Karena ke sana harus pakai kendaraan roda dua. Dan setelah hujan kemarin jalannya sangat licin. Rasanya ndak memungkinkan. Membahayakan kalau dipaksakan baik," lanjut dia. Dengan batalnya rukyah hilal di Kabupaten Pati, pihaknya pun sepakat menunggu hasil keputusan sidang isbat yang diselenggarakan Kemenag Pusat pada malam nanti. BacaCara Cek Faskes di Kudus yang Layani BPJS Pemudik saat Libur Lebaran "Ya sudahlah kita ikut hasil keputusan hasil isbat," kata Hamid. Selain jalan licin dan terjal, batalnya rukyah hilal di sana juga dikarenakan kondisi cuaca mendung. "Jadi alasannya dua. Medan dan cuaca. Tapi yang utama medannya. Kalau mendung itu kan bisa saja awan yang diufuk suatu saat bisa segera hilang. Cuma naik kesana aksesnya tidak memungkinkan," pungkas dia. Reporter: Umar Hanafi Editor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar