Jumat, 29 Maret 2024

Curhatan Warga Grobogan Penerima BLT: Mending Nggak Ada BLT Tapi Apa-Apa Murah

Saiful Anwar
Senin, 18 April 2022 14:01:20
Slamet, warga Kelurahan Purwodadi curhat soal kebutuhan sehari-hari saat menerima bansos BLT minyak goreng di kelurahan setempat, Senin (18/4/2022). (MURIANEWS/Saiful Anwar)
[caption id="attachment_285366" align="alignleft" width="1280"]Curhatan Warga Grobogan Penerima BLT: Mending Nggak Ada BLT Tapi Apa-Apa Murah Slamet, warga Kelurahan Purwodadi curhat soal kebutuhan sehari-hari saat menerima bansos BLT minyak goreng di kelurahan setempat, Senin (18/4/2022). (MURIANEWS/Saiful Anwar)[/caption] MURIANEWS, Grobogan – Sejumlah warga Grobogan mulai mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT). Kini bantuan yang didapatkan tambah menyusul adanya BLT minyak goreng. Namun, bagi sebagian warga Grobogan menyebut, jika lebih baik tidak usah ada BLT tapi kebutuhan murah dan terjangkau. Salah satunya diungkapkan Slamet, warga Kelurahan Purwodadi, Grobogan. “Positifnya jelas, membantu masyarakat. Negatifnya, pasti nanti kebutuhan naik. Tarif listrik akan naik, misalnya biasanya habis Rp 90 ribu, nanti jadi Rp 100 ribu,” kata Slamet yang istrinya juga menjadi keluarga penerima manfaat (KPM) BLT itu. Baca: 159.436 Warga Grobogan Terima BLT Minyak Goreng Menurut Slamet, lebih baik tidak ada BLT namun harga kebutuhan pokok dibuat murah. Sehingga, masyarakat tidak kesusahan dengan kondisi yang ada. “Lebih baik tidak usah ada BLT, tidak ada bansos tapi apa-apa murah,” tambah Slamet yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kebersihan Pasar Glendoh Purwodadi, Grobogan itu. Untuk diketahui, pada Senin (18/4/2022) merupakan jadwal pemberian bansos bagi KPM yang beralamat di Kecamatan Purwodadi. Dari pantauan MURIANEWS di Kelurahan Purwodadi, warga tampak antusias menerima bansos dengan total Rp 500 ribu ini. Kebanyakan KPM datang dengan ditemani anggota keluarganya. “Jumlah penerimanya ada sebanyak 540 KPM. Penyalurannya ini kami atur per RW agar tidak menimbulkan kerumunan yang panjang,” kata Kasi Kesra Kelurahan Purwodadi, Tuti Handayani. “Target penyalurannya per jam sebanyak 75 orang. Kami atur sampai sore,” imbuhnya. Meski sudah diatur terkait jam penerimaan tiap RW, tetap saja ada warga yang sudah datang lebih dulu sebelum waktunya. Padahal untuk jatah RW-nya masih beberapa jam lagi. Minimnya petugas kelurahan yang membantu mengatur antrean warga juga membuat kerumunan tak terhindarkan.   Reporter: Saiful Anwar Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar