Sabtu, 30 Maret 2024

Doa Puasa Hari Kesebelas dan Keutamaan Puasa Ramadan

Murianews
Selasa, 12 April 2022 18:25:36
Ilustrasi (pixabay.com)
[caption id="attachment_269386" align="alignleft" width="1280"]Doa Puasa Hari Kesebelas dan Keutamaan Puasa Ramadan Ilustrasi (pixabay.com)[/caption] MURIANEWS, Kudus- Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam. Pada bulan Ramadan ini, umat Islam mendapat kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Bulan suci Ramadan merupakan sebuah momentum penting bagi umat muslim. Pada bulan ini, semua orang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dan beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Di bulan ini (Ramadan) napasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah." Baca juga: Saat Sujud Tilawah, Ini Doa yang Bisa Dibaca Agar puasa Ramadan semakin berkah, kamu harus tahu doa-doa harian dari hari pertama hingga terakhir puasa. Berikut doa hari kesebelas puasa Ramadan, seperti dikutip dari idntimes.com. Doa hari ke-11 Puasa Ramadan:

اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَبِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ

Allâhumma habbib ilayya fîhil ihsan wa karrih fîhil fusûq wal 'isyân wa harrim 'alayya fîhis sakhatha wannîrân bi'aunika yâ ghiyâtsal mustaghîtsîn. Artinya : “Ya Allah, mohon tanamkanlah ke dalam diriku kecintaan kepada perbuatan baik dan tanamkanlah ke dalam diriku kebencian terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Mohon jauhkanlah dariku kemurkaan-Mu dan api neraka dengan pertolongan-Mu, wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan.” Keutamaan Puasa Ramadhan Ibadah yang menjadi rukun Islam ketiga ini memiliki sejumlah keutamaan. Berikut adalah tujuh keutamaan bulan Ramadhan sebagaimana dilansir dari laman NU Online, Senin (4/4/2022). 1. Mengangkat derajat Orang yang melaksanakan puasa Ramadhan derajatnya akan diangkat oleh Allah swt. Sebab, pada bulan ini Allah membuka seluruh pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka. Dengan dibukanya pintu-pintu surga, hal ini menjadi dorongan bagi Muslim untuk memperbanyak ibadah sehingga derajatnya semakin tinggi di sisi Allah. 2. Penghapusan dosa Orang yang melakukan puasa Ramadhan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dengan catatan, puasa yang dilakukannya harus banar-benar karena keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah swt, bukan ingin mendapat pujian dari sesama manusia. 3. Mengalahkan syahwat Dengan berkurangnya asupan makanan dalam tubuh, maka nafsu atau syahwat dalam diri manusia bisa lebih mudah dikendalikan. Jika bisa mengendalikannya, maka ia akan lebih mudah melakukan ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat. 4. Memperbanyak sedekah Dengan berpuasa, seseorang akan merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus. Hal ini dapat memunculkan rasa empati dalam dirinya untuk memperbanyak sedekah kepada sesama, terlebih kepada orang yang hidup serba kekurangan. Syekh ‘Izzuddin bin ‘Abdissalam dalam Maqashidush Shaum (halaman 16) menjelaskan:  “Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.” 5. Memperbanyak ketaatan Dengan menahan lapar dan dahaga di siang hari, tidak hanya memunculkan rasa empati dalam dirinya, tetapi juga mengingatkan dirinya akan rasa lapar dan dahaga para penghuni neraka. Sehingga, ketaatannya meningkat agar jangan sampai dirinya kelak masuk ke neraka. 6. Mensyukuri nikmat tersembunyi Sebuah kenikmatan akan lebih terasa jika untuk mendapatkannya harus dilalui dengan perjuangan. Salah satu kenikmatan besar orang yang berpuasa adalah saat berbuka puasa, setelah sebelumnya menahan lapar dan dahaga sepanjang hari. Dengan merasakan kenikmatan ini, akan timbul rasa syukur dalam dirinya. 7. Mencegah keinginan bermaksiat Saat sedang berpuasa, pikiran seseorang cenderung lebih besar difokuskan untuk menanti waktu berbuka puasa dengan segala hidangannya. Dengan demikian, pikiran untuk melakukan maksiat berkurang karena fokusnya lebih banyak teralihkan untuk menanti waktu berbuka.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: idntimes.com, nu.or.id

Baca Juga

Komentar