Kamis, 28 Maret 2024

Petani Grobogan Mulai Budidayakan Tanaman Okra, Hasil Panen Diekspor ke Jepang

Murianews
Senin, 11 April 2022 17:16:56
Foto: Salah seorang petani di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, sedang panen okra (MURIANEWS/istimewa)
[caption id="attachment_284011" align="alignleft" width="1600"]Petani Grobogan Mulai Budidayakan Tanaman Okra, Hasil Panen Diekspor ke Jepang Foto: Salah seorang petani di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, sedang panen okra (MURIANEWS/istimewa)[/caption] MURIANEWS, Grobogan- Budidaya tanaman okra mulai dilakukan petani di Grobogan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, ada sejumlah kawasan okra yang saat ini sudah mulai panen. “Iya, tanaman okra mulai panen hari ini. Ini kemarin tanamnya sekitar bulan Februari,” kata Jaedun, petani okra di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, Senin (11/4/2022). Menurutnya, awalnya ia tidak tahu sama sekali mengenai tanaman okra. Kemudian, pada akhir Januari ada koordinator dari PT Kelola Agro Makmur (KAM) yang main ke rumahnya dan membicarakan pengembangan okra di Grobogan dengan sistem kemitraan. Baca juga: Ini Manfaat Okra bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Menjaga Kesehatan Jantung “Dari cerita teman ini akhirnya saya tertarik untuk mencoba. Lalu, pada bulan Februari saya dikasih benih untuk ditanam. Alhamdulillah, sekarang sudah panen dan dapat duitnya lumayan,” cetusnya senang. Sementara itu, Koordinator PT KAM di Grobogan Agus Triyono menyatakan, untuk tahap awal tahun 2022, pihaknya sudah memiliki areal tanam okra sekitar 40 hektar yang sebagian besar ada di Kecamatan Godong dan Toroh. Untuk areal okra di Kecamatan Godong ada di Desa Ketangirejo, Anggaswangi, Jatilor, dan Guci. Kemudian di Kecamatan Toroh ada di Desa Krangganharjo, Dimoro, Katong, Genengadal, Bandungharjo, Sugihan, Pilangpayung, dan Genengsari. “Awal tanam Februari, sebagian lainnya mulai Maret. Saat ini, sebagian di antaranya sudah mulai panen,” jelasnya. Menurutnya, untuk budidaya okra dinilai cukup mudah dan biayanya ringan. Kelebihan lainnya, sejauh ini hama tikus tidak menyerang tanaman okra. Tanaman okra sudah bisa dipanen perdana ketika berumur 45 hari. Panen ini bisa terus berlanjut hingga tanaman umur empat bulan lebih, tergantung kondisi perawatan. Masih dikatakan Agus, tanaman okra ini punya potensi hasil panen 12-17 ton per hektare, tergantung perawatannya. Dalam budidaya okra ini, pihaknya mendampingi petani dari awal hingga panen. “Untuk harga okra berkisar Rp 1.500 per kilo untuk grade B dan yang masuk grade A Rp 5.500 per kilo. Hasil panen okra langsung kita tampung untuk diekspor ke Jepang,” sambung Agus. [caption id="attachment_284012" align="alignleft" width="1600"] Foto: Salah seorang petani di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, sedang panen okra (MURIANEWS/istimewa)[/caption] Saat ini sudah disiapkan empat posko penampungan okra karena jumlah petani yang panen makin bertambah. Yakni, di Desa Krangganharjo, Genengadal, dan Bandungharjo di Kecamatan Toroh, serta di Desa Ketangirejo, Kecamatan Godong. “Kita rencanakan untuk menambah areal tanam. Soalnya, makin banyak petani yang berminat mengembangkan okra,” pungkasnya.     Reporter: Dani Agus Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar