Jumat, 29 Maret 2024

BPJS Kudus Sudah Cairkan Rp 253,55 Miliar Klaim dari Faskes

Anggara Jiwandhana
Senin, 11 April 2022 11:07:43
Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_283874" align="alignleft" width="1280"] Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – BPJS Kesehatan Cabang Kudus telah membayar sebanyak Rp 253,55 miliar untuk pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS pada fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kabupaten Kudus, Jepara, dan Grobogan. Jumlah tersebut merupakan total pembayaran dari Januari hingga Maret 2022 kemarin. Pembayaran tersebut, meliputi pembayaran biaya kapitasi dan nonkapitasi kepada 320 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dengan nilai total sebesar Rp 45,96 miliar. Kemudian biaya klaim pelayanan kesehatan kepada 22 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) di wilayah kerja dengan nilai total sebesar Rp 207,57 miliar. “Nilai masing-masing faskesnya bervariasi, tergantung jumlah peserta JKN-KIS yang menerima pelayanan kesehatan,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus Agustian Fardianto, Senin (11/4/2022). Baca: Alamak! 5,8 Juta Warga Menegah Atas di Jateng Belum Ikut BPJS Ardian menyebut, untuk pembayaran klaim fasilitas kesehatan selama ini bisa dibilang cukup lancar. Pihak BPJS kini juga tengah menerima pengajuan uang muka pelayanan kesehatan dari FKRTL. “Maksimalnya adalah sebesar 40 persen dari total pengajuan tagihan klaim bulan berjalan. Memang harus dilakukan untuk menjaga ketahanan kondisi finansial fasilitas kesehatan, sehingga kualitas pelayanan kepada peserta JKN-KIS juga tetap terjaga,” imbuhnya. BPJS Kesehatan Cabang Kudus kini tengah mengembangkan inovasi internal, berupa visualisasi data kepesertaan dan fasilitas kesehatan terpadu berbasis peta digital. Baca: BPJS untuk Urus SIM dan STNK Apa sudah Berlaku di Kudus? Ini Jawabannya Program tersebut dilakukan untuk memudahkan upaya perluasan kepesertaan dan pemerataan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan bersama oleh peserta, pemerintah kabupaten, BPJS Kesehatan, maupun para investor di bidang kesehatan. “Kami sadar tidak bisa bergerak sendiri, karena itu kami terbuka kepada semua pihak yang ingin berkolaborasi dengan kami dalam rangka memberikan kemudahan, kecepatan, dan kepastian pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar