Jumat, 29 Maret 2024

Persiapan Lebaran, Bulog Bakal Impor 36 Ribu Ton Daging Kerbau

Murianews
Selasa, 5 April 2022 07:19:26
Buwas memberikan keterangan kepada awak media. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_158784" align="alignleft" width="880"]Lebaran, Bulog Bakal Impor 36 Ribu Ton Daging Kerbau Buwas memberikan keterangan kepada awak media. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Jakarta- Sebelum perayaan Lebaran, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan impor 36 ribu daging kerbau. Hal itu untuk mencukupi kebutuhan daging kerbau selama Hari Raya idulfitri 2022. Direktur Utama perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya saat ini sudah mendapatkan izin penugasan untuk impor daging karbau sebanyak 100 ribu ton. Namun, untuk tahap pertama izin impor yang dikeluarkan hanya 20 ribu ton. "Kalau daging kerbau baru 20 ribu ton yang masuk, izin pertama. Bertahap masuk (sampai sebelum lebaran) 36 ribu ton," ujarnya, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (5/4/2022) Buwas tidak menampik adanya impor kebutuhan daging kerbau dalam negeri, lantaran stok yang sudah ada masih snagat kurang. Terlebih konsumsi masyarakat terhadap daging kerbau saat lebaran dimungkinkan cukup tinggi. Sehingga pihaknya perlu untuk menambah  stok. Baca: Pemerintah Didesak Habiskan Gula Impor Sebelum Musim Giling Berdasarkan data Kementan, dengan impor tersebut, ketersediaan daging sapi dan kerbau per April 2022 mencapai 78,3 ribu ton. Adapun, total kebutuhan daging selama April 2022 ditaksir mencapai 92,53 ribu ton. Sebelumnya, Sudin mencecar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah yang menyatakan ketersediaan daging sapi dan kerbau per Mei 2022 akan mencapai 332.619,6 ton. Ia juga menuturkan rencana atau realisasi impor daging sapi dan kerbau per Mei 2022 adalah 103.375,8 ton. Sementara, kebutuhan sepanjang Januari-Mei 2022 diprediksi hanya 301.466,2 ton, artinya ada surplus total sebanyak 31.153,4 ton. Baca: Jokowi Geram, Ada Produk Impor yang Distempel Made In Indonesia Sudin pun mempertanyakan dari total kebutuhan daging sapi dan kerbau tersebut apakah berasal dari kerbau lokal atau hasil dan impor oleh Bulog. Nasrullah pun menjelaskan ketersediaan berasal dari tiga sumber, pertama dari potensi produksi kerbau lokal. Kedua, impor sapi bakalan yang sudah dalam pemeliharaan minimal 2,5 bulan. Ketiga, impor daging kerbau termasuk oleh Bulog.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar Sumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar