Pertamina Klaim Harga Pertamax Rp 12.500 Lebih Rendah dari Keekonomian

Petugas SPBU tengah mengisikan BBM ke salah satu pelanggan. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Jakarta- PT Pertamina (Persero) mengkalim bahwa harga pertamax saat ini, yakni Rp 12.500 per liter, masih lebih rendah dari harga keekonomiannya. Sebab, apabila disesuaikan dengan keekonomian, maka harga pertamax yang semula Rp 9.000 per liter menjadi Rp 14.526 per liter.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting mengatakan, harga minyak mentah pada Maret jauh lebih tinggi dibanding Februari. Maka harga keekonomian atau batas atas Bahan Bakar Minyak (BBM) umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp. 14.526 per liter.
Apabila mencaku pada kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut, bisa jadi kenaikan pertamax menjadi sekitar Rp. 16.000 per liter. Namun, Pertamina mengambil kebijakan untuk meniakkan harga pertamax dibawha harga keekonomian.
Baca: Sah! Pertamina Naikkan Harga Pertamax Rp 12.500 Per Liter
“Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya. Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto dalam keterangan tertulis yang diterima MURIANEWS, Kamis (31/3/2022).
Dia menjelaskan, kenaikan harga pertamax yang disesuaikan dengan harga keekonomian tersebut lantaran saat ini harga minyak dunia melambung tinggi di atas US$ 100 per barel. Hal ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$ 114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56% dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel.
Baca: Ahok Bocorkan Pertamax Naik Per 1 April, Ternyata Ini Harganya
Dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas.
“Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan,”pungkas Irto.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar