Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Gondelan Syafaat Kanjeng Nabi yang Pas ala Cak Nun

Cak Nun dalam acara Gondelan Syafaat Kanjeng Nabi Bersama Sukun Special. (MURIANEWS/Istimewa)

MURIANEWS, Kudus – Sukun Special baru kembali menghadirkan program Gondelan Syafaat Kanjeng Nabi Bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng. Acara itu, tayang secara live di channel Youtube Zona Hijau, CakNun.com, dan MURIANEWS TV, Kamis (31/3/2022) malam.

Dalam kesempatan tersebut, budayawan sekaligus ulama kenamaan, Emha Ainnun Najib atau yang dikenal sebagai Cak Nun menjelaskan bagaimana gondelan syafaat Kanjeng Nabi dengan cara yang pas.

Cak Nun menjelaskan, gondelan syafaat memiliki makna meneladai hingga mengamalkan semua gaya dan prinsip hidup Nabi Muhammad SAW. Namun, Cak Nun mengatakan tidak semua gaya kehidupan Rasulullah bisa dilakukan oleh umat.

“Kita meneladani dan meniru beliau (Muhammad SAW, red) ya ada yang bisa ditiru, ada yang sunah, ada yang fleksibel. Tidak bisa semuanya bisa kita tiru karena level kita beda dengan Rasulullah,” kata Cak Nun.

Baca: Cak Nun Bahas Kartu Vaksin Bebas dari Neraka

Hal-hal yang bisa ditiru oleh umat Muhammad, lanjut Cak Nun, adalah seperti prinsip keimanannya. Cak Nun menyebut dalam hal ini umat harus berpegang teguh dan meniru cara beriman Rasulullah kepada Allah.

Kemudian yang kedua adalah bagaimana cara Rasulullah berakhlak, baik dengan Allah atau dengan sesama ciptaan Allah. Ketika itu dilakukan, maka seorang umat tidak mungkin memiliki ahlak yang tidak sinkron dengan Rasulullah.

“Kalau dua ini harus gondelan (berpegangan, red) sekuat-kuatnya, jangan sampai dilepas, agar dapat keselamatan, keberkahan, dan rezeki yang mengalir dari Allah,” ujar Cak Nun.

Baca: Cak Nun Ingatkan Manusia Jangan Diombang-ambingkan Dunia

Sementara hal-hal yang sunah untuk ditiru maupun fleksibel untuk ditiru adalah seperti meniru gaya hidup saat Rasulullah makan dengan menggunakan tiga jari, menyisir rambut dengan sisir jenis apa, hingga mengenakan sandal yang bagaimana.

“Kita hidup di budaya teknologi dan sistem kehidupan fisik modern. Kalau budaya harus gondelan Kanjeng Nabi, kita sangat kesulitan. Karena perbedaan budayanya dan tidak ada literasi lengkapnya,” sambung Cak Nun

Walau begitu, nilai-nilai dalam berbudaya Kanjeng Nabi menjadi hal wajib yang bisa diamalkan. ”Seperti makan dengan menggunakan tangan kanan dan berdoa sebelum dan sesudah makan,” tandasnya.

 

Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.