Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Pegadaian Kudus Kebanjiran Penggadai Jelang Ramadan, Rata-Rata Emak-Emak

Kantor Pegadaian Cabang Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)

MURIANEWS, Kudus – Kantor Pegadaian Cabang Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kebanjiran penggadai menjelang Ramadan tahun ini. Kebanyakan para penggadai adalah emak-emak pelaku UMKM, termasuk para pedagang di pasar.

Marketing Executive PT Pegadaian Area Pati, Mohammad Jalu Rajasa mengatakan peningkatan gadai sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Selain pelaku pedagang pasar, banyak juga warga yang butuh uang cepat yang menggadaiakn barangnya.

“Ada peningkatan drastis hanya persentasenya saya kurang tahu detailnya. Yang jelas kondisinya mulai ramai sejak sebulan terakhir,” katanya, Kamis (31/3/2022).

Baca: Sampah di Kudus Nantinya Bisa Ditukar Menjadi Emas ke Pegadaian, Dua Bank Sampah Jadi Pilot Project

Menurut dia menjelang Ramadan beberapa pelaku UMKM dan pedagang pasar membutuhkan tambahan uang untuk modal. Selain itu ada juga yang sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan Ramadan.

“Untuk kebutuhan konsumtif masyarakat karena mau menjelang Ramadan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Jalu mengatakan kebanyakan mereka yang menggadaikan barang hanya membutuhkan uang jangka pendek.

Sementara regulasi gadai di Pegadaian perhitungan sewa modalnya per 15 hari dengan jangka waktu jatuh tempo empat bulan.

“Rata-rata yang digadaikan 80 persen berupa emas baik batangan maupun perhiasan, dan logam mulia lainnya. Ada juga yang menggadaikan sepeda motor, mobil, dan peralatan elektronik,” ungkapnya.

Baca: Pinjam Motor Teman, Malah Berakhir di Pegadaian 

Menurut dia situasi ini akan berlangsung hingga mendekati Lebaran Idulfitri. Karena saat ini memang banyak yang sedang membutuhkan uang.

“Akan terus berlanjut sampai mendekati Lebaran. Ya mayoritas secara gender memang perempuan yang menggadaikan barang,” imbuhnya.

Kondisi yang sama menurut dia, tak hanya terjadi di Kudus saja, tapi juga di wilayah eks-Karesidenan Pati lainnya.

 

Reporter: Vega Ma’arijil Ula
Editor: Ali Muntoha

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.