Jumat, 29 Maret 2024

Dinkes Ungkap Alasan Rendahnya Vaksinasi Booster di Boyolali, Salah Satunya Hoaks

Murianews
Selasa, 22 Maret 2022 19:52:00
Ilustrasi Vaksinasi (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_250678" align="alignleft" width="1280"]hati-hati Vaksin Kedaluwarsa Ilustrasi Vaksinasi (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Boyolali – Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat cakupan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Boyolali saat ini masih mencapai 52.049 sasaran. Padahal, targetnya Pemkab Boyolali vaksin booster sudah menyasar 835.772 orang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti mengakui, untuk booster, pihaknya masih memiliki kesulitan. Apalagi banyak masyarakat yang beranggapan orang yang terkena varian Omicron ternyata tidak merasakan apa-apa. ”Varian Omicron ini ternyata tidak merasakan apa-apa, jadi positif tapi sehat-sehat saja. Jadi mereka berpikir vaksinasi dua kali itu cukup,” katanya seperti dilansir Solopos.com, Selasa (22/3/2022). Selain itu, Puji mengungkapkan beredarnya hoaks tentang vaksin dosis ketiga yang memiliki dosis lebih kuat dan gejala pascavaksinasi lebih berat dibandingkan vaksinasi dosis I dan II membuat masyarakat takut untuk mengikuti vaksinasi booster. Melihat realita tersebut, Puji meminta kesadaran masyarakat untuk datang ke puskesmas dan mengikuti vaksinasi booster. Puji mengaku sudah bekerja sama dengan lintas sektoral untuk menggerakkan massa agar segera mengikuti vaksinasi booster. ”Jadi di Dinkes sudah mendata, nanti kami share ke kecamatan untuk menggerakkan vaksin [vaksinasi]. Masyarakat silakan datang ke puskesmas masing-masing di jam kerja. Membawa fotokopi KK [Kartu Keluarga] dan KTP [Kartu Tanda Penduduk] dan juga nanti memberi nomor handphone,” jelas dia. Puji mengatakan saat ini ada 12.000 dosis vaksin AstraZeneca tersebar di seluruh kecamatan di Boyolali. Namun, dari 12.000 dosis baru sekitar 2.000 hingga 3.000 dosis yang terserap. “Untuk target selesai kapan kami belum berani menargetkan karena untuk sasaran booster itu kami harus mencari. Jadi ini kami masih berproses,” ungkap dia. Puji berharap bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dua kali vaksin, tapi belum mengikuti vaksinasi booster maka bisa segera mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi booster. “Walau sudah ikut vaksin dua kali, itu tidak mengurangi potensi tertular. Tapi dengan vaksin lengkap sampai dosis ketiga, potensi gejala yang memberatkan saat terpapar itu semakin kecil,” ungkapnya. Ahmad (30) warga Kecamatan Mojosongo, Boyolali, mengatakan dari empat orang dewasa dalam keluarganya baru dirinya yang mendapatkan vaksin booster. Dia melakukan vaksinasi dosis ketiga bersama-sama dengan teman sekantor di luar kota. “Sebenarnya istri, ibu mertua, dan adik ipar saya sudah waktunya vaksinasi booster, tapi belum mendapatkan info bagaimana cara mengikutinya. Kalau vaksinasi tahap I dan II dulu kan ada undangan atau pemberitahuan dari pihak desa,” jelasnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar