Kasus Meningkat, RSUD Sukoharjo Tambah Tempat Tidur Pasien Covid

MURIANEWS, Sukoharjo — RSUD Ir Soekarno Sukoharjo memutuskan untuk menambah tempat tidur pasien Covid-19. Hal itu dilakukan lantaran jumlah tempat tidur di rumah sakit terus berkurang seiring meningkatnya kasus Covid-19.
Dirut RSUD Ir Soekarno, Yunia Wahdiyati mengatakan, pihaknya memutuskan untuk menambah jumlah tempat tidur isolasi lantaran mempertimbangkan jumlah pasien yang dirawat.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sukoharjo, jumlah keterisian tempat tidur isolasi di beberapa rumah sakit rata-rata berada di kisaran 50 persen hingga 90 persen dari total tempat tidur yang disediakan.
Menurutnya, secara aturan apabila jumlah keterisian tempat tidur isolasi mencapai 60 persen dari total tempat tidur yang tersedia, manajemen rumah sakit diwajibkan menyediakan 30 persen dari total tempat tidur yang ada.
Tercatat, hingga Selasa (1/3/2022) dari total 73 tempat tidur isolasi yang disediakan, sudah terisi sebanyak 61 tempat tidur. Kondisi tersebut akhirnya membuat manajemen RSUD Ir Soekarno Sukoharjo harus menambah jumlah tempat tidur.
“Paling tidak kami harus menambah 15 unit tempat tidur lagi agar masih ada sisa 40 persen tempat tidur dari total tempat tidur yang ada. Saat ini kondisinya sudah ada di zona kuning apabila melihat jumlah ketersediaan tempat tidur yang sudah digunakan,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Rabu (2/3/2022).
Sebelum kebijakan penambahan kali ini, Yunia mengaku manajemen RSUD Ir Soekarno sudah menambah tempat tidur pada Februari 2022 dari awalnya 40 unit menjadi 73 unit. Penambahan tersebut sejak adanya kenaikan kasus Covid-19 pada pertengahan Februari 2022.
“Dari total enam unit tempat tidur di ICU sudah terpakai empat unit. Untuk NICU ada dua unit dan terpakai semua, ruang isolasi di IGD ada empat unit dan sudah terpakai dua unit,” imbuh dia.
Meskipun saat ini terjadi lonjakan jumlah pasien yang dirawat di tempat isolasi, menurut Yunia tidak ada fenomena antrean pasien di IGD. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan pihak rumah sakit akan memasang tenda darurat seperti saat fenomena persebaran varian Delta.
“Semuanya masih bisa diakomodasi di IGD dan dimasukkan ke ruang perawatan. Untuk pasien yang masuk rata-rata bergejala. Ada yang ringan hingga berat,” beber dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengatakan saat ini kondisi kasus Covid-19 di Sukoharjo menunjukkan pergerakan terus meningkat. Kondisi tersebut menurutnya berbanding lurus dengan semakin meningkatnya jumlah keterisian tempat tidur.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com