Jumat, 29 Maret 2024

Kenali Lima Gejala Utama Varian Omicron yang Penting Diketahui

Murianews
Selasa, 1 Maret 2022 16:57:48
Foto: Ilustrasi (pixabay.com)
[caption id="attachment_275362" align="alignleft" width="1280"]Kenali Lima Gejala Utama Varian Omicron yang Penting Diketahui Foto: Ilustrasi (pixabay.com)[/caption] MURIANEWS, Kudus- Kasus orang yang terinfeksi virus corona varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan. Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik dan diminta tetap menerapkan protokol kesehatan lebih ketat dan segera lakukan pemeriksaan medis jika merasa kurang sehat. Berbeda dengan varian delta, gejala untuk orang yang terinfeksi varian Omicron sejauh ini masih  memunculkan spekulasi. Namun, saat ini setidaknya ada beberapa gejala yang sudah dicatat berdasarkan keluhan pengidap, seperti dikutip dari Halodoc. Baca juga: Omicron Berbahaya Bagi Orang dengan Kondisi Ini Gejala Utama Varian Omicron yang Harus Diwaspadai Sejauh ini, infeksi varian Omicron dikatakan ringan dalam hal gejala. Mengingat varian baru ini memiliki lebih dari 30 mutasi, para ahli pun percaya varian baru ini dapat menembus kekebalan vaksin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa varian Omicron ini dapat mudah menginfeksi orang yang pernah tertular virus corona sebelumnya, atau pun orang yang udah mendapatkan vaksin COVID-19 penuh. WHO menyatakan, gejala varian Omicron lebih ringan dibandingkan varian Delta. Meskipun gejala terlihat ringan, tapi siapa pun yang terinfeksi varian Omicron tetap perlu waspada akan gejala ini: 1. Kelelahan Mirip dengan varian sebelumnya, varian Omicron dapat menyebabkan kelelahan biasa atau kelelahan ekstrem. Seseorang mungkin merasa lelah, mengalami energi yang rendah dan sangat ingin beristirahat. Gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, penting untuk dicatat bahwa kelelahan mungkin muncul dari masalah kesehatan lain juga. Pastikan untuk melakukan tes untuk memastikan kondisi ini. 2. Tenggorokan Gatal Dokter asal Afrika Selatan, Angelique Coetzee, menyampaikan bahwa seseorang yang terinfeksi Omicron mengeluhkan tenggorokan gatal yang tidak biasa. Mungkin rasanya mirip dengan sakit tenggorokan, hanya saja lebih menyakitkan. 3. Demam Ringan yang Hilang dengan Sendirinya Sejak awal kemunculan virus corona, demam ringan hingga sedang adalah salah satu gejala COVID-19. Namun, sebelumnya demam memiliki efek yang bertahan lama pada pengidap. Sedangkan pada varian Omicron demam menginduksi suhu tubuh secara ringan yang membaik dengan sendirinya. 4. Berkeringat di Malam Hari dan Badan Pegal Dalam pembaruan lain oleh Departemen Kesehatan Afrika Selatan (South Africa’s Department of Health), dokter mencatat gejala yang dialami pasien. Ia mengatakan bahwa keringat malam menjadi salah satu gejala baru varian Omicron yang terjadi di malam hari. Keringat pada malam hari ini terjadi dengan sangat banyak, bahkan sampai membasahi pakaian dan tempat tidur. Keringat juga tetap keluar meski pengidap beristirahat di tempat yang sejuk. Gejala ini juga disertai dengan gejala lain, termasuk nyeri tubuh atau badan terasa pegal. 5. Batuk Kering Batuk kering sangat mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi varian Omicron. Hal tersebut adalah salah satu gejala yang paling umum di strain sebelumnya. Perlu diketahui, berbeda dengan gejala dari varian virus corona sebelumnya, infeksi varian Omicron diyakini tidak menunjukkan gejala hilangnya penciuman atau rasa dan tidak ada kasus hidung tersumbat. Lantas apakah vaksinasi selama ini ampuh untuk melawan infeksi varian Omicron? WHO menekankan, parah ahli belum bisa mengatakan apakah vaksin ampuh terhadap varian baru ini. Karena belum ada penelitian yang cukup untuk memahami bagaimana vaksin dan booster COVID-19 berinteraksi dengan varian Omicron. Meskipun kondisinya memprihatinkan, tapi sebaiknya jangan panik. Cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona varian apa pun dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jadi, tetaplah mengenakan masker, rutin mencuci tangan, kurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.       Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: halodoc.com

Baca Juga

Komentar