Jumat, 29 Maret 2024

Mengenal Miftah Farid, Guru TK Ganteng di Kudus yang Viral

Yuda Auliya Rahman
Selasa, 1 Maret 2022 16:39:22
Miftah Farid (23) guru TK di Kudus yang viral dengan akun TikToknya @fafa_ahfar. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_275351" align="alignleft" width="1280"] Miftah Farid (23) guru TK di Kudus yang viral dengan akun TikToknya @fafa_ahfar. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Guru TK ganteng bernama Miftah Farid (23) viral di TikTok. Ia tenar karena mengunggah aktivitasnya saat melakukan pembelajaran bersama murid-muridnya. Foto dan video tentang aktivitasnya yang diunggah di akunya @fafa_ahfar pun menarik tanggapan positif dari warganet. Banyak yang heran ada seorang laki-laki muda yang mengabdikan dirinya sebagai guru TK. Ia mengajar di TK TK Pertiwi Kuwukan, di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Farid sapaan akrabnya menceritakan, profesi menjadi guru TK sudah ditekuninya sejak dua tahun terakhir. Keinginanya untuk mengajar di TK berawal saat dirinya kerap ikut dan membantu ibunya yang juga guru di TK tersebut. "Akhirnya jadi kebiasaan, dan saya memilih untuk ikut mengajar di TK Pertiwi Kuwukan itu," katanya, Selasa (1/3/2022). [caption id="attachment_275325" align="alignleft" width="1280"] Miftah Farid (23) guru TK yang viral foto bersama murid-muridnya. (MURIANEWS/Dok Pribadi)[/caption] Mengajar di sebuah TK menurutnya, menjadi hal yang sangat menyenangkan. Meski bukan hal rumit, tapi mengajar di TK suatu tantangan tersendiri untuk bisa sabar menghadapi anak-anak. Kendati demikian, oa mengaku pernah mendapatkan komentar tak menyenangkan saat dirinya memilih menjadi guru TK. "Ada orang yang tanya guru perempuan saja buat sehari-hari (honor, red) kurang. Apalagi laki-laki bakal berumah tangga nanti, mau dikasih makan apa? Pernah ditanya seperti itu," ucap warga Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu. Baca: Gara-Gara Ini, Guru TK Ganteng di Kudus Viral di TikTok Namun, hal tersebut tak membuatnya patah arang dan tetap berkeinginan untuk mengabdikan dirinya di TK dan tidak pernah memandang pekerjaanya tersebut dengan honor yang diterima. Apalagi, dirinya telah memiliki usaha mandiri di rumah selain menjadi guru. "Pada dasarnya saya memang suka anak-anak. Saya cuma ingin mengamalkan ilmu saya yang kebetulan dulu lulusan elektro dan sering saya buat media pembelajaran di TK. Tidak pernah memandang dari honor yang saya terima dari sekolah," ungkap alumni SMK 2 Kudus itu. Baca: Viral Kabar 9 Provinsi Baru di Pulau Jawa, Ini Tanggapan Pemerintah Beberapa kali, sambung dia, ilmu yang didapatkan saat SMK kerap diaplikasikan sebagai media pembelajaran. Alat pembelajaran tersebut seperti replika mesin ATM, robot line, hingga mesin handsinitizer otomatis yang mengajarkan muridnya untuk disiplin protokol kesehatan. "Konsepnya belajar sambil bermain dengan alat-alat yang sudah saya kembangkan, seperti kompor yang bisa nyala tapi tidak membahayakan, replika oven dan yang lain," imbuhnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar