Jumat, 29 Maret 2024

APTRI Desak Pemerintah Revisi HPP dan HET Gula Tani

Anggara Jiwandhana
Senin, 28 Februari 2022 09:59:26
Musyawarah Nasional V APTRI yang mendesak HPP dan HET Gula dinaikkan. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_275089" align="alignleft" width="1280"] Musyawarah Nasional V APTRI yang mendesak HPP dan HET Gula dinaikkan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) Mendesak pemerintah segera merevisi Harga Pokok Pembelian (HPP) maupun Harga Eceran Tertinggi (HET) gula tani yang sudah enam tahun tidak naik. Desakan tersebut tercetus dalam Musyawarah Nasional V APTRI yang dibuka secara resmi oleh wakil presiden RI KH Makruf Amin di Yogyakarta baru-baru ini. “HPP gula tani sebesar Rp 9.100,0 per kilogram dan HET gula Rp 12.500, per kilogram, ini sudah enam tahun tidak naik dan ini sangat merugikan petani,” kata Sekjen DPN APTRI, M Nur Khabsyin di Kudus, Senin (28/2/2022). Khabsyin mengungkapkan, HPP gula tani saat ini sudah jauh di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) yang kini sudah berkisar di angka Rp 11.000 per kilogram. Padahal, idealnya harus berada di atas BPP agar petani tebu bisa merasakan keuntungan. “Dalam Munas kemarin, APTRI merekomendasikan ke pemerintah untuk menetapkan HPP sebesar Rp 11.500 per kilogram. Angka tersebut kami anggap wajar agar petani bisa untung dan tidak memberarkan konsumen,. Kami minta kenaikan HPP karena bulan Mei sudah memasuki musim giling,” ujarnya. Baca: Biar Tak Diakali Tengkulak, Pembuat Gula Tumbu Kudus Berharap Dilindungi Koperasi Sementara untuk besaran harga acuan HET, lanjut dia, dari APTRI mengusulkan sebesar Rp 14.000 per kilogram. Atau bila usulan tersebut tidak bisa direalisasikan, APTRI mengusulkan HET dihapus saja. “APTRI juga menyoroti banyaknya gula rafinasi sering bocor di beberapa daerah. Ini ada indikasi kelebihan jumlah gula yang diimpor. Impor gula rafinasi dan juga gula konsumsi harus dibatasi,” tegasnya. Munas V APTRI secara aklamasi juga kembali menetapkan Soemitro Samadikoen untuk memimpin DPN APTRI lima tahun ke depan. Soemitro juga didampingi M Nur Khabsyin sebagai Sekjen. Baca: Heboh, Warga Hadipolo Kudus Tanami Jalan dengan Pohon Pisang dan Tebu Soemitro dalam keterangannya mengatakan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh para pengurus DPD maupun DPC APTRI se-Tanah Air yang memberikan amanah baginya untuk memimpin lagi. Pihaknya siap untuk melanjutkan program-program APTRI selama ini demi mewujudkan kesejahteraan petani tebu. "Untuk program ke depan, kami akan tetap fokus untuk mengawal kepentingan petani tebu agar lebih sejahtera," tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali muntoha

Baca Juga

Komentar