Jumat, 29 Maret 2024

DBD Bikin Tiga Anak di Kudus Kehilangan Nyawa di Awal 2022

Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 24 Februari 2022 10:48:53
Ilustrasi: Petugas melakukan fogging di Kudus belum lama ini. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_207541" align="alignleft" width="1024"] Ilustrasi: Petugas melakukan fogging di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus belum lama ini. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Tiga anak di Kabupaten Kudus meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tiga kasus kematian itu terjadi di awal tahun 2022 yakni dari Januari hingga pertengahan Februari. Dari data di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus pada Januari 2022 terdapat 79 kasus demam berdarah. Satu kasus di antaranya meninggal dunia, yakni warga Desa Dersalam dengan umur 8 tahun. Kemudian pada Februari 2022 terdapat 45 kasus demam berdarah di Kota Kretek. Dua kasus di antaranya meninggal dunia. Kedua korban DBD itu berasal dari Desa Singocandi berumur satu tahun, dari Desa Papringan berumur 12 tahun. Baca: Jangan Sembarangan Fogging DBD, Ini Waktu Pelaksanaan yang Tepat Secara keseluruhan di dua bulan tersebut terdapat 124 kasus demam berdarah di Kudus. "Yang menunggal usianya masih anak-anak. Memang anak-anak rentan. Karena daya tahannya masih lemah," kata Kabid Pencegahan dan Pengenalian Penyakit DKK Kudus, Darsono, Kamis (24/2/2022). Darsono melanjutkan, ada beberapa gejala yang ditimbulkan dari demam berdarah. Seperti gejala panas tiga hingga tujuh hari, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di tubuh. "Imbauan kami warga melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Caranya dengan menjaga kebersihan lingkungan di dalam rumah dan di luar rumah. Selain itu juga dengan pemberian abate. Abate ini bisa minta ke puskesmas dan gratis," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar