Jumat, 29 Maret 2024

Guru dan Siswanya Terkonfirmasi Covid, PTM di 4 SMP Boyolali Dihentikan

Murianews
Selasa, 22 Februari 2022 21:05:31
Ilustrasi Corona. (Freepik)
[caption id="attachment_184744" align="alignleft" width="1024"] Ilustrasi Corona. (Freepik)[/caption] MURIANEWS, Boyolali — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di empat SMP di Boyolali terpaksa dihentikan sementara. Langkah itu dilakukan lantaran terdapat guru dan murid di sekolah tersebut yang terpapar Covid-19. Keempat SMP tersebut yakni SMPN 3 Sawit, SMPN 3 Cepogo, SMPN 2 Boyolali, dan SMPN 2 Simo. Saat ini PTM yang sebelumnya sudah dilakukan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk memutus penyebaran Covid di SMP masing-masing. Baca: Gelombang Ketiga Covid-19 Hantam Jepara, Kasus Nyaris Seribu “Ada empat SMP (melakukan PJJ), yang lain alhamdulillah semua aman,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Darmanto seperti dikutip Solopos.com, Selasa (22/2/2022). Darmanto menjelaskan, saat ini sekolah yang terdapat kasus Covid-19 sudah ditangani sesuai dengan prosedur dari satuan gugus tugas Covid-19. Ia mengungkapkan sekolah yang menerapkan PJJ dapat melaksanakan PTM kembali jika hasil swab guru dan siswa yang terpapar telah negatif. “Ketika mereka nanti swab kedua negatif aman, PTM kita jalankan. Ini tentu menjadi indikasi bagi guru, tenaga pendidikan maupun murid murid pentingnya disiplin protokol kesehatan,” ujarnya. Baca: 1 Guru SMKN Matesih Karanganyar Meninggal Kena Covid, Disdik: Punya Diabetes Sementara itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengungkapkan pelaksanaan PJJ hanya dilaksanakan di sekolah tertentu yang terdapat kasus. Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Sekda Boyolali dan Wakil Bupati Boyolali tentang kebijakan PTM tersebut. “Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali kami minta untuk pantau terus menerus. Kemudian melakukan evaluasi tiap harinya, sehingga ketika menemukan sekolah yang terjadi penyebaran, maka di titik itulah yang dilakukan PJJ,” ungkap Said. Lebih lanjut, Said mengatakan pelaksanaan PJJ bisa dilaksanakan tidak menyeluruh satu sekolah jika penyebaran di sekolah tidak meluas. Baca: Belum Ada 3 Pekan, 22 Warga Wonogiri Meninggal karena Covid “Contoh seperti SMPN 1 Boyolali, kemarin kami temukan di satu kelas, maka satu kelas itu kan yang kami PJJ kan. Karena yang lainnya masih aman. Tapi ketika jumlahnya harus secara keseluruhan ditutup ya ditutup dulu,” jelasnya. Bupati Said mengungkapkan anak-anak sekolah sedang bersemangat untuk melaksanakan PTM dan lebih menyukai PTM dibandingkan PJJ. “Maka jangan kecewakan anak-anak kita. Yang penting kita tidak menimbulkan kepanikan dalam menghadapi pandemi ini. Pandemi dihadapi dengan tenang, tapi strategi-strategi kita jalankan dengan sebaik-baiknya. Bagaimana me-manage anak-anak yang sekolah ini, kita bangun ketenangan dan jika menemukan langkah-langkahnya seperti tadi [PJJ di sekolah terpapar],” jelasnya. Baca: Ganjar Minta Daerah Kembali Aktifkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Untuk diketahui, berdasarkan data Covid-19 di Boyolali pada Selasa (22/2/2022) sesuai dengan laman Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, tercatat ada 339 kasus baru. Hal tersebut menambah kasus aktif di Boyolali menjadi 1.825 dengan rincian kasus aktif dirawat ada 85 orang, isolasi mandiri 1.738 orang dan dua orang menjalani isolasi terpusat.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar