Bersih-Bersih BUMN, Erick Thohir Bakal Jual Perusahaan yang Untungnya Kecil
Murianews
Senin, 21 Februari 2022 15:49:57
[caption id="attachment_209408" align="alignleft" width="880"] Menteri BUMN Erick Thohir bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat konferensi pers sentra vaksinasi Covid-19 di PRPP. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta- Program bersih-berwih BUMN yang digagas oleh Erick Thohir terus berlanjut. Kali ini, Dia akan menjual perusahaan plat merah yang mempunyai keuntungan kecil. Perusahaan akan dijual kepada pengusaha nasional, daerah maupun UMKM.
"Bahkan, saya kemarin membuat review BUMN, yang terlalu kecil revenue-nya sebaiknya dijual ke pengusaha nasional, daerah, atau UMKM," ungkap Erick, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (21/2/2022).
Selain dijual, beberapa BUMN kecil akan terus digabungkan atau merger dan BUMN yang tak beroperasi ditutup.
Baca: Hasil Audit Jadi Bukti Awal Laporan Erick Thohir atas Dugaan Korupsi PT Garuda Indonesia
Dalam proses bersih-bersih ini, pihaknya juga sudah siap dengan konsekuensi yang akan ditanggung. Salah satunya adalah keberadaan karyawan. Sehingga, pihaknya juga menyiapkan kompensasi kepada karyawan yang terkena dampak dari penjualan perusahaan tersebut.
"Tentu para pegawai akan kami berikan sebuah kompensasi yang sangat baik tapi tidak tutup mata ada individu yang bagus kami rekrut lagi, tapi harus kami selesaikan dulu jangan ada pihak yang tersakiti," papar Erick.
Baca: Erick Minta Toilet Umum SPBU Pertamina Digratiskan
Ia menegaskan bahwa pemimpin tak boleh zalim. Maka dari itu, seluruh keputusan yang berdampak pada karyawan BUMN akan dipikirkan konsekuensi dan penanganannya secara matang.
"Keputusan yang muncul sudah melalui pertimbangan matang. Semua yang terdampak akan menjadi tanggung jawab kami," tegasnya.
Erick membuka opsi untuk memangkas jumlah perusahaan pelat merah dari 41 menjadi 37 perusahaan. Hal ini akan dilakukan dalam dua tahun ke depan.
"Saya mungkin dua tahun ke depan masih bisa (merampingkan) dari 41 BUMN menjadi 37 BUMN," tutur Erick.
Selain itu, Erick menargetkan jumlah BUMN akan kembali dipangkas menjadi 30 perusahaan pada jabatan menteri BUMN berikutnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com