Jumat, 29 Maret 2024

PCNU Blora Siap Dampingi Petani Kembangkan Pertanian Organik

Nathan
Sabtu, 19 Februari 2022 20:08:27
Bupati Blora Panen Padi Organik. (MURIANEWS/Kontributor Blora)
[caption id="attachment_273508" align="alignleft" width="1280"]PCNU Blora Siap Dampingi Petani Kembangkan Pertanian Organik Bupati Blora Panen Padi Organik. (MURIANEWS/Kontributor Blora)[/caption] MURIANEWS, Blora – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora siap membantu petani untuk mengembangkan pertanian organik di kabupaten setempat. Itu diungkapkan Ketua PCNU Blora, Muhammad Fatah usai panen padi organik bersama Bupati Blora Arief Rohman dan Rois Syuriyah PWNU Jateng, KH. Ubaidillah Shodaqoh di lahan percontohan Desa Sonokidul, Kecamatan Kunduran, Jumat sore (18/2/2022). Menurut Muhammad Fatah, penanaman padi organik di Desa Sonokidul merupakan tahap awal. Di sana sudah adan enam petani yang menggarap pertanian organik tersebut. Baca juga: Bupati Blora Dukung LPPNU Kembangkan Padi Organik “Harapannya ini menjadi contoh petani lainnya untuk ikut menanam padi organik, sehingga bisa lebih banyak lagi yang beralih ke padi organik,” kata Fatah. “Kami dari PCNU siap untuk mendampingi lewat LPPNU. Jika belum bisa membuat pupuk sendiri, kami latih dan ada pupuk yang siap pakai juga, berikut benihnya,” ungkap M Fatah. Rois Syuriyah PWNU Jateng, Ubaidillah Shodaqoh menyambut baik hasil pertanian organik tersebut. Ia berharap LPPNU tidak hanya mendampingi proses produksinya saja, namun juga pemasarannya. “Jika kesulitan memasarkan, bilang saja sama PWNU Jawa Tengah. Kami siap bantu menjualkan, karena pada dasarnya kaum nahdliyin ini juga mayoritas petani,” ujarnya. “Kami nanti minta data berapa total kemampuan produksi beras organik di Blora. Petani adalah roh kita. InshaAllah kita akan mendapatkan keberkahan melalui pertanian organik ini,” imbuhnya. Sementara itu, Handoko, petani yang padi organiknya dipanen Bupati dan rombongan mengaku senang dan optimis untuk terus melanjutkan penanaman padi organik. Menurutnya, saat ini memang belum maksimal karena tanahnya masih proses pemulihan. Namun, padi yang dipanennya lebih sehat karena sudah tidak pakai pupuk kimia. “Saya yakin nantinya akan memperoleh hasil lebih baik lagi. Sedangkan untuk harga gabah, untuk gabah biasa laku Rp 4.500 per kg, untuk yang organik Rp 5.500 per kg dan bisa lebih. Siap ditampung BUMDes,” kata Handoko.   Kontributor Blora Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar