Jumat, 29 Maret 2024

Jual Empat Wanita Muda Untuk Dijadikan PSK, Pria Ini Dicokok Polisi

Murianews
Jumat, 18 Februari 2022 06:48:02
Ilustrasi. (Freepik)
[caption id="attachment_266981" align="alignleft" width="880"]Jual Empat Wanita Muda Untuk Dijadikan PSK, Pria Ini Dicokok Polisi Ilustrasi. (Freepik)[/caption] MURIANEWS, Sukabumi- Seorang pria berinisial DR (37) yang merupakan warga Kampung Jayanti, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dicokok polisi. Dia kedapatan telah melakukan tindak pidana perdagangan manusia (TPPO) terhadap emat wanita muda di Suabumi. Empat wanita yang menjadi koeban adalah SA (15), IA (18), NS (18) dan AN (25) yang seluruhnya merupakan warga Palabuhanratu. Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawasyah mengatakan, DR dalam hal ini sudah mempunyai jaringan TPPO dengan agen di Papua. Selain DR, pihaknya mengaku juga menangkap pelaku lain yang berinisial I dan HK. "Kami berhasil menangkap tersangka yakni DR (37) warga Kampung Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang merupakan jaringan pedagangan orang ke Papua," kata Dedy dilansir dari Antaranews.com, Jumat (18/2/2022). Dedy membeberkan, ketika pelaku ini mempunyai peranan masing-masing dalam kasus TPPO. DR bertugas untuk mencari perempuan muda di Palabuhanratu untuk dijual ke I yang disebut sebagai mami untuk bekerja di kafenya. BacaPolda Lampung Amankan Sembilan Perempuan Korban Perdagangan Manusia Namun, Karena kafe milik I sepi pengunjung, akhirnya empat korban dijual ke HK dengan harga Rp80 juta per orang. Oleh HK, para perempuan ituaq dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di salah satu kafe di Paniai, Papua. "Modus yang dilakukan DR untuk melancarkan aksinya yakni dengan menawarkan pekerjaan ke sejumlah gadis dengan upah yang cukup tinggi untuk bekerja di Papua," terang Dedy. BacaRemaja Korban Perdagangan Manusia Disiksa dan Diperas di Malaysia DR masuk dalam jaringan TPPO setelah diminta mantan rekan kerjanya saat bekerja di Papua. Terrsangka pun tergiur dengan komisi Rp1 juta per perempuan jika berhasil merekrut calon tenaga kerja yang akan diperkerjakan ke Papua. Akhirnya, DR pun menyanggupi dan mengirimkan empat korban tersebut ke Papua pada Oktober 2021. Saat di Papua, keempat korban ternyata tidak diperkerjakan secara layak, tetapi malah dijual untuk melayani lelaki hidung belang dan tidak diperbolehkan pulang ke kampung halamannya di Palabuhanratu. "Dari keterangan DR dirinya mendapatkan keuntungan dari menjual empat gadis tersebut yakni Rp4 juta. Keempat korban berangkat ke Papua setelah I menjemputnya ke Palabuhanratu," tambahnya.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar Sumber: Antaranews.com

Baca Juga

Komentar