Kamis, 28 Maret 2024

Pengusaha Kerupuk Rugi Jutaan Gegara Minyak Goreng Palsu

Yuda Auliya Rahman
Rabu, 16 Februari 2022 16:05:41
Salah satu produsen kerupuk yang menjadi korban penipuan minyak goreng palsu di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_272703" align="alignleft" width="1280"] Salah satu produsen kerupuk yang menjadi korban penipuan minyak goreng palsu di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Dua pengusaha kerupuk di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus merugi jutaan rupiah. Penyebabnya, mereka kena tipu dengan membeli minyak goreng palsu. Minyak goreng palsu yang dibeli di sejumlah jeriken, hanya berisikan air biasa dan air dengan perwarna kuning. Kedua produsen kerupuk itu yakni Siti Mutoharoh (45) dan Musmiah (58). Siti Mutoharoh mengatakan, dari 21 jeriken minyak goreng yang dibelinya, sebanyak 20 deriken di antarannya berisikan air yang diberi pewarna kuning. Satu jeriken yang berisi minyak goreng asli, merupakan minyak goreng yang dibawa pelaku sebagai sampel. "Yang palsu 20 jeriken, satu jerikennya 17 kilo dan yang satu jeriken itu asli yang buat sampel. Satu kilonya Rp 16,500. Total 21 jeriken itu Rp 5,89 juta," katanya, Rabu (16/2/2022). Puluhan jeriken minyak goreng yang dibelinya itu, awalnya hendak digunakan untuk memproduksi atau menggoreng kerupuk. Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di Kudus Kini karena palsu, minyak goreng tersebut akhirnya dibuang sebagian dan sebagian lagi disimpan di dalam drum berukuran besar. "Akhirnya bisa goreng ya cuma sedikit, terus sebagian dibuang buat beli minyak goreng yang asli," ucapnya. Baca: Penjual Minyak Goreng Palsu di Kudus Pikat Pembeli Pakai Ini Sementara Musmiah menjelaskan, ada sebanyak lima jeriken yang berisikan minyak goreng palsu yang dibelinya. Jeriken berwarna biru pekat yang seharusnya berisi minyak goreng malah berisi air putih murni tanpa diberi pewarna apapun. "Total lima jeriken itu satu kuintal lebih, totalnya sekitar Rp 2,06 juta. Beli minyak goreng ya buat goreng kerupuk (korban produsen kerupuk, red)," ungkapnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar