Jumat, 29 Maret 2024

Ramai Haji Virtual Melalui Kabah Metaverse, Anda Setuju?

Murianews
Kamis, 10 Februari 2022 07:44:14
Ilustrasi. Foto: Pixabay
[caption id="attachment_189221" align="alignleft" width="880"]Ramai Haji Virtual Melalui Kabah Metaverse, Anda Setuju? Ilustrasi. Foto: Pixabay[/caption] MURIANEWS, Jakarta- Masyarakat muslim dunia akhir-akhir ini tengah digemparkan dengan haji virtual. Hal itu menyusul adanya program kunjungan kabah lewat kabah metaverse yang diinisiasi oleh Arab Saudi. Metaverse sendiri merupakan gambaran sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lain dalam lingkungan virtual. Konsep metaverse sendiri adalah semesta kolaboratif yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya. Di metaverse, manusia dapat berinteraksi menggunakan avatar. Mataverse dapat digunakan diluar ibadan wajib seperti haji. Namun, apabila konsep metaverse diterapkan untuk ibadah haji, banyak kalangan yang menganggap tidak sah. Lantaran, ibadah haji adalah ibadah fisik yang harus datang langsung ke kabah. Baca: Perang Inovasi: Tesla Bot dan Metaverse Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, mengunjungi Kabah lewat metaverse tidak bisa disebut sebagai ibadah haji. Sebab, ibadah haji memerlukan beberapa ritual yang membutuhkan kehadiran fisik. "Pelaksaan ibadah haji dengan mengunjungi Kabah secara virtual tidaklah cukup, dan tidak memenuhi syarat karena aktivitas ibadah haji. Tata cara pelaksanaannya sudah ditentukan. Ada beberapa ritual yang membutuhkan kehadiran fisik," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam dilansir dari Kompas.com, Kamis (10/2/2022). Baca: Jokowi Singgung Metaverse di Muktamar NU Tak hanya memerlukan kehadiran fisik, kata Asrorun, ibadah haji juga erat kaitannya dengan tempat. Misalnya, untuk melaksanakan thawaf, jemaah harus mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali putaran. "Jadi tidak bisa dilaksanakan dalam hati, dalam angan-angan, atau secara virtual. Atau dilaksanakan dengan mengelilingi gambar Kabah atau replika Kabah,"ujar dia. Meski begitu, Asrorun melanjutkan, Kabah di metaverse sebenarnya bisa dimanfaatkan jemaah untuk mengenali lokasi yang akan dijadikan tempat ibadah.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar Sumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar