Jumat, 29 Maret 2024

Makanan Khas Salatiga Ini Tetap Eksis dari Era Mataram hingga Zaman Milenial, Tumpang Koyor Namanya

Murianews
Selasa, 8 Februari 2022 14:37:51
Ilustrasi kuliner Tumpang Koyor Salatiga (topwisata.info)
[caption id="attachment_270939" align="alignleft" width="1890"]Makanan Khas Salatiga Ini Tetap Eksis dari Era Mataram hingga Zaman Milenial, Tumpang Koyor Namanya Ilustrasi kuliner Tumpang Koyor Salatiga (topwisata.info)[/caption] MURIANEWS, Kudus- Salatiga merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Selama ini, Salatiga dikenal memiliki banyak destinasi wisata alam yang menawan. Namun, siapa sangka, Salatiga ternyata juga punya makanan khas. Salah satunya adalah Tumpang Koyor. Dilansir dari Solopos.com, Tumpang Koyor ini banyak ditemui di warung-warung pinggir jalan Kota Salatiga. Harganya cukup terjangkau, yaitu berkisar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per porsi. Baca juga: Tukang Bakso Pura-Pura Jatuh di Salatiga Diduga untuk Dikasihani dan Dapat Uang Tampilan menu kuliner ini sangat sederhana, karena warnanya tidak begitu mencolok. Bahkan sekilas penampilannya kurang menarik karena tampak buram. Namun, siapa sangka di balik penampilan yang biasa saja itu tersimpan rasa yang luar biasa. Cita rasa makanan yang satu ini sangatlah gurih, pedas, asin, manis, dan sedikit asam. Dilansir dari Indonesia.go.id, Senin (7/2/2022), bahan utama yang memberikan ciri khas rasa dari Tumpang Koyor khas Salatiga adalah tempe semangit. Yakni, tempe yang sudah terfermentasi ke tahap lanjut sampai dua atau tiga hari. Di kalangan masyarakat Jawa, tempe serupa itu sering disebut sebagai tempe bosok atau tempe busuk. Bahan utama lainnya yang tidak boleh ketinggalan adalah daging tetelan dan koyor alias tunjang. Makanan tradisional khas Salatiga ini dibumbui dengan sederhana. Mulai dari seperti bawang merah, bawang putih, kencur, daun jeruk, salam lengkuas, dan cabai kemudian dicampur dengan santan. Makanan ini dinamakan tumpang karena pada saat dimasak menggunakan kuali yang ditumpangkan di tungku sekitar dua jam. Selain itu, istilah tumpang juga identik dengan sambal yang terbuat dari tempe semangit itu. Eksis Sejak Zaman Mataram Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber, peneliti sejarah kuliner dan dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Heri Priyatmoko mengatakan, bahwa Tumpang Koyor khas Salatiga ini sudah ada sejak dua abad lalu. Hal itu tertulis di Serat Centhini dari tahun 1814 hingga 1823 yang menyebutkan bahwa ada sambal tumpang di Bumi Mataram. Serat itu menceritakan bahwa banyak tokoh masyarakat yang melakukan perjalanan mengelilingi desa-desa di Pulau Jawa. Mereka memasuki kampung-kampung demi mengumpulkan berbagai pengetahuan. Salah satunya ialah pengetahuan kuliner. Popularitas Tumpang Koyor khas Salatiga ini juga sudah menjangkau kalangan elit. Salah satunya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dia mengaku terkesan dengan makanan tradisional itu saat berkunjung ke Salatiga pada 2018 silam dalam rangka kampanye Pilpres 2019. Saat itu, Sandiaga sebagai Calon Wakil Presiden dari Partai Gerindra diajak oleh Wali Kota Salatiga Yuliyanto untuk menikmati makanan favorit rakyat tersebut.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: solopos.com

Baca Juga

Komentar