Kamis, 28 Maret 2024

Diduga Jadi Tempat Mesum, Hotel Aster Karanganyar Didemo Warga

Murianews
Senin, 7 Februari 2022 16:45:07
Warga Popongan, Karanganyar, mendesak pemerintah menutup Hotel Aster, Senin (7/2/2022), karena dituding jadi tempat mesum. (Istimewa)
[caption id="attachment_270741" align="alignleft" width="880"] Warga Popongan, Karanganyar, mendesak pemerintah menutup Hotel Aster, Senin (7/2/2022), karena dituding jadi tempat mesum. (Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Karanganyar — Keberadaan Hotel Aster di Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar disoal warga setempat. Pasalnya, warga menduga hotel tersebut diduga digunakan untuk praktik mesum. Warga dengan didampingi Aliansi Umat Islam Karanganyar (AUIK) bahkan mendatangi kantor Kelurahan Popongan, Senin (7/2/2022). Mereka membawa atribut demo untuk menyuarakan aspirasi mereka. Mediasi warga bersama pihak manajemen hotel sempat dilakukan difasilitasi pemerintah kelurahan setempat. Dalam mediasi itu, warga menyampaikan keresahan hotel yang masih beroperasi dan diduga digunakan untuk perbuatan mesum. Baca: Mesum di Hotel, 6 Pasangan Ilegal Konangan Polisi di Kudus ”Belum lama ini, juga ada keributan pasangan suami istri di sana gara-gara memergoki pasangannya selingkuh,” ungkap warga RT 1 RW 3 Popongan, Nariyo seperti dikutip Solopos.com. Ia pun menduga tak ada filter saat pengunjung hotel memasan dan check in. Padahal, hal itu diperlukan untuk mengontrol dan mengantisipasi pasangan yang bukan suami istri. Selain itu, sejak awal hotel beroperasi sudah bermasalah. Saat sosialisasi ke warga, pengelola hotel mengaku mendirikan bangunan enam kamar untuk asrama karyawan. Namun ternyata dioperasionalkan untuk penginapan atau hotel melati. Baca: Terjaring Razia saat Ngamar di Hotel, Pasangan Mesum di Klaten Ngaku Ingin Salat Kala itu, warga pun pernah demo dan meminta pihak manajemen menutup hotel. Hingga warga lelah aksi protesnya tak membuahkan hasil apa pun. ”Kami sudah protes lama dan hotel tetap beroperasi. Tapi kemarin, kami semakin resah jika ini [hotel untuk praktik mesum] dibiarkan terus-terusan,” tuturnya. Dia meminta pemerintah menutup operasional Hotel Aster. Selain diduga digunakan sebagai tempat mesum, keberadaan hotel ini juga tidak tepat karena berada di kawasan permukiman warga. Baca: Asyik Ngamar di Hotel, Tujuh Pasangan Mesum di Klaten Diciduk Satpol PP ”Di sini kan bukan kawasan wisata, tapi permukiman warga. Jadi tidak pas ada hotel,” katanya. Ketua AUIK, Fadhlun Ali, mengatakan siap mengawal aspirasi warga yang menuntut Hotel Aster ditutup. Pihaknya mendesak pemerintah menutup Hotel Aster karena dinilai akan merusak moral warga. “Ini kawasan permukiman mestinya tidak ada hotel. Apalagi hotel melati yang digunakan untuk tempat maksiat,” kata Fadhlun.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar