Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Kasus Covid-19 Kudus Ngegas, Bupati: Jangan Wisata ke Luar Daerah Dulu

Kasus Covid 19 Kudus Ngegas Bupati Jangan Wisata ke Luar Daerah Dulu
Ilustrasi: Petugas Dishub memutar balik busa wisata dari luar kota di Perempatan RS Mardi Rahayu Kudus, Sabtu (25/12/2021). (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)

MURIANEWS, Kudus – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus ‘ngegas’ lagi. Total ada 32 kasus baru yang saat ini sedang ditangani. Bupati Kudus HM Hartopo pun memberikan imbauan pada warga.

Imbauan itu yakni, meminta seluruh warga Kabupaten Kudus menahan diri untuk tidak berwisata ke luar daerah terlebih dahulu. Itu dikarenakan tengah mewabahnya varian omicron di Indonesia.

“Kalau bisa tahan dulu untuk tidak berwisata dulu, apalagi wisata yang sekolah, saya harapkan ditunda dulu,” kata Hartopo, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Covid-19 di Kudus Mulai Ngegas, 32 Kasus Baru Ditemukan

Pengetatan perbatasan sebagai antisipasi warga luar daerah yang masuk di Kabupaten Kudus segera dilakukan. Harapannya, warga yang akan masuk ke Kudus steril dari Covid-19 dan telah divaksin.

Lonjakan kasus di Kudus sendiri cukup banyak yakni 32 kasus baru dalam sepekan. Sebanyak 12 di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan. Sementara 20 orang lainnya, menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Atas temuan kasus ini, Pemkab Kudus kemudian segera menyiapkan isolasi terpusat. Mereka yang tidak bergejala, akan diisolasi di lokasi terpusat untuk mencegah penularan yang lebih luas.

“Tentu, isolasi terpusat akan disiapkan untuk mencegah penularan yang lebih luas lagi,” imbuhnya.

Pihaknya pun meminta semua masyarakat Kabupaten Kudus untuk bersiaga dengan lonjakan kasus. Pengalaman gelombang dua varian delta pun akan jadi pembelajaran bersama dalam penanganan kasus ini.

“Kudus pernah menjadi zona hitam di tahun lalu karena varian delta, ini kami harap jadi pembelajaran semua pihak,” tegasnya.

Satgas Jogo Tonggo di tingkat RT dan desa pun diharapkan bisa diaktifkan kembali. Utamanya untuk memantau pelaku perjalanan dari luar kota.

“Kami harapkan masyarakat dan semua elemen terkait bisa bergotong royong untuk mencegah penularannya lebih luas,” pungkasnya.

 

Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.