Jumat, 29 Maret 2024

Ini yang Harus Diperhatikan Saat Kita Sakit, Paling Penting Jangan Tinggalkan Salat!

Murianews
Jumat, 4 Februari 2022 22:30:37
Ilustrasi (pixabay.com)
[caption id="attachment_270283" align="alignleft" width="1280"]Ini yang Harus Diperhatikan Saat Kita Sakit, Paling Penting Jangan Tinggalkan Salat! Ilustrasi (pixabay.com)[/caption] MURIANEWS, Kudus- Setiap orang pasti pernah merasakan sakit. Entah itu sakit ringan maupun yang berat hingga berujung kematian. Saat kita sedang dalam kondisi sakit, hendaknya tetap bersabar dan selalu memohon kesembuhan pada Allah SWT. Disamping itu, kita juga harus berikhtiar dengan cara berobat. Sebagai seorang yang beriman, sudah selayaknya kita meyakini bahwa ada hikmah dibalik musibah sakit tersebut. Ketika sedang sakit, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Baca juga: Ini Tuntunan Doa Agar Anak Rajin Ibadah Salat Dilansir dari nu.or.id, setiap orang mukmin tentu sangat berharap agar hidupnya berakhir dengan husnul khatimah. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam sebuah kitabnya memberikan nasihat kepada orang sakit tentang hal-hal penting yang harus diperhatikannya sebagaimana kutipan berikut: ”Hendaknya orang sakit bersikap hati-hati terhadap najis yang menimpanya baik mengena pada badannya ataupun pakaiannya yang dapat menghalangi keabsahan salatnya. Juga hendaknya ia berhati-hati jangan sampai meninggalkan salat. Hendaknya ia tetap salat sesuai dengan keadaannya baik dengan cara duduk, terlentang, atau sebisanya. Jangan sampai hidupnya berakhir dengan melalaikan tiang agama, yakni salat.” (Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad, Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr [Dar Al-Hawi, 1998], cet. II, hal. 54). Dari kutipan di atas dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut: 1. Orang Islam dalam keadaan sakit pun harus tetap berhati-hati terhadap najis yang mengena pada badan atau pakaiannya. Hal ini karena najis dapat menghalangi keabsahan salat. Orang sakit umumnya tidak leluasa dalam bergerak sehingga ketika buang hajat, misalnya, terkadang harus dilakukan di atas tempat tidur. Dalam kondisi seperti ini tidak tertutup kemungkinan ada najis mengena atau menempel pada pakaian atau (anggota) badannya. Oleh sebab itu, penting sekali ada orang lain yang membantu melayani berbagai kebutuhan orang sakit. Kebutuhan tentu saja tidak hanya menyangkut makan dan minum, tetapi juga apa saja yang tidak mungkin ditinggalkannya, seperti buang hajat, kebersihan dan salat. Ketiga hal ini berhubungan dan memiliki dampak. Artinya, ketika istinjak tidak dilakukan sebagaimana aturan fiqih, maka berpengaruh terhadap kesucian badan dan pakaian yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap keabsahan salat. Seseorang yang bertugas mendampingi atau menunggui orang sakit, hendaklah memahami permasalahan-permasalahan di atas sehingga dia juga dituntut berhati-hati. Jika ia tahu ada najis yang mengena atau menempel pada (anggota) badan atau pakaian orang sakit yang ia dampingi, maka menjadi kewajibannya untuk mengajukan ganti pakaian dengan pakaian yang suci atau bersih secara fiqih. 2. Orang sakit hendaknya berhati-hati jangan sampai lalai melaksanakan salat. Meski dalam kondisi berbaring dan lemah di atas tempat tidur, orang sakit harus tetap memperhatikan waktu-waktu salat. Ketika waktu salat telah tiba, sebaiknya ia segera melaksanakannya. Jika tempat orang sakit itu dekat dengan masjid atau mushalla, tentu orang sakit bisa mendengar seruan adzan setiap kali dikumadangkan dari rumah ibadah tersebut. Tetapi jika jauh dari tempat-tempat itu sehingga tidak dapat mendengar adzan dikumandangkan pada saatnya, maka dapat digunakan aplikasi alarm waktu salat berupa seruan azan yang dapat diinstal di ponsel Android. 3. Hendaknya ia tetap salat sesuai dengan keadaannya baik dengan cara duduk, terlentang, atau sebisanya. Salat adalah tiang agama Islam, maka orang Islam wajib salat dalam keadaan apapun. Tetapi Islam tidak membebani umatnya melebihi kemampuannya. Jika orang sakit hanya bisa salat dengan tidur miring, itu pun diperbolehkan. Hal yang terpenting adalah melaksanakannya sesuai kemampuan. Namun kewajiban ini tidak berlaku bagi orang sakit yang tak sadarkan diri. Ia tidak wajib salat dan tidak wajib mengqadha salat-salat yang ia tinggalkan ketika telah sadar kembali. 4. Jangan sampai hidupnya berakhir dengan melalaikan salat. Mati husnul khatimah adalah cita-cita tertinggi bagi setiap orang Islam. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi orang Islam yang sakit untuk tetap memperhatikan kewajiban salatnya agar cita-cita untuk menggapai husnul khatimah tidak terhalangi oleh kewajiban salatnya yang terbengkalai di akhir hayat. Sehubungan dengan itu, maka dari pihak keluarga atau pihak manapun yang menunggui orang sakit, hendaknya membantu si sakit dengan senantiasa mengingatkan kewajiban salat dan memfasilitasinya dengan baik hingga si sakit benar-benar melaksanakan salat sesuai dengan kondisinya hingga akhir hidupnya atau sembuh sama sekali. Sebagai penutup, perlu ditegaskan kembali bahwa ada empat hal yang harus diperhatikan orang sakit yang beragama Islam. Yakni pertama, bersikap hati-hati terhadap najis. Kedua, tidak melalaikan salat lima waktu. Ketiga, melaksanakan salat dengan cara yang memungkinkan sesuai kondisi riil. Keempat, tetap salat hingga akhir hayat sebab bisa jadi Allah tidak memberikan kesembuhan dari sakitnya tetapi malahan memanggil ke haribaan-Nya yang penuh rahmat.     Penulis: Chambali Editor: Dani Agus Sumber: nu.or.id

Baca Juga

Komentar