Jumat, 29 Maret 2024

Empat Bangunan di LI Belum Dirobohkan, Ini Sebabnya

Umar Hanafi
Jumat, 4 Februari 2022 15:48:34
Salah satu bangunan yang masih tegak berdiri di antara puing-puing LI Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)
[caption id="attachment_270163" align="alignleft" width="1280"] Salah satu bangunan yang masih tegak berdiri di antara puing-puing LI Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption] MURIANEWS, Pati – Pembongkaran lokalisasi LI atau Lorok Indah Pati masih menyisakan empat bangunan, Jumat (4/2/2022). Padahal pembongkaran direncanakan pada seluruh bangunan di sana. Keempat bangunan itu merupakan eks Kafe Permata milik Zainal Musyafak yang diwakafkan pada KH Nuril Arifin atau Gus Nuril. Lahan itu kemudian dijadikan Pondok Pesantren Yayasan An-Nuriyah Soko Tunggal. Khoirul Annas yang mengaku Pengasuh Pondok Pesantren An-Nuriyah Pati mengatakan bangunan-bangunan ini sempat dirobohkan paksa dengan alat berat oleh Pemkab Pati. Baca juga: Empat Bangunan LI Pati Belum Dibongkar Saat itu beberapa pengurus Ponpes masih berada di dalam untuk mengambil sejumlah barang-barang berharga. “Sebelum pukul 15.00 WIB, kawan-kawan yang di sini bilang 'tunggu dulu-tunggu dulu, belum ada persetujuan'. Ada sekitar lima unit alat berat siap membongkar,” katanya. [caption id="attachment_270164" align="alignleft" width="1280"] Salah satu bangunan yang masih tegak berdiri di antara puing-puing LI Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption] Meskipun demikian, lanjut Annas, Pemkab Pati melanjutkan pembongkaran. Pihaknya pun berlari. Beberapa lainnya melakukan perlawanan. Namun tidak diindahkan. Pembongkaran terus dilakukan hingga meratakan kamar para santri. “Padahal bangunan ini sudah diwakafkan. Loh kok dibongkar tanpa perlindungan. Hingga akhirnya, sekitar jam 15.00 WIB, putra Gus Nuril, Gus Nova datang,” ujar dia. Melihat sebagian bangunan sudah dibongkar, Gus Nova lari dengan membawa keris. Senopati Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah itu mencoba menghentikan pembongkaran bangunan. “Kami ikut berlari menjaga-jaga agar tidak bentrok. Gus Nova bilang berhenti atau tidak. Alat berat pada mundur. Hingga bangunan yang tersisa hanya (empat) ini,” tandas dia. Bangunan yang tersisa itu adalah aula, kantor pengurus yang juga tempat jahit serta dua gudang semi permanen. Atap aula mengalami kerusakan sedikit akibat alat berat. Saat ini, pihak Annas masih menduduki tempat itu. Ia berharap tidak ada pembongkaran lanjutan. Mengingat menurut dia bangunan ini telah diwakafkan.   Reporter: Umar Hanafi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar