Ini Keunggulan Bensa dengan BBM yang Lain

MURIANEWS, Kudus – Bensa atau bensin sawit yang dikembangkan tim riset Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pura Group masih dalam masa uji coba.
Meski begitu, perkembangan bensa diklaim sudah sangat bagus. BBM itu telah diujikan pada kendaraan roda dua dan empat.
Hasilnya, tidak ada kendala dalam pelaksanaannya. Motor dan mobil yang diisikan bensa pun berjalan dengan lancer tanpa hambatan.
Pimpinan tim riset Pusat Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir Subagjo mengatakan, dibandingkan BBM di pasaran, bensa memiliki oktan murni sebesar 105 sampai 115.
Bahan bakar ini juga diklaim zero sulfur dan gas belerang. Walau begitu, penggunaan bensa mesti dicampur BBM lain untuk menurunkan tingkat oktannya.
“Hingga akhirnya jadi energi minyak yang ramah lingkungan,” kata Subagjo saat berada di PT Pura Group Kudus, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Menteri ESDM Apresiasi Bensa Buatan PT Pura Kudus dan ITB
Subagjo menjelaskan, proyek penelitian bensa sudah berjalan sejak dua tahun lalu, atau tepatnya pada 2019. Ia sengaja memilik kelapa sawit karena mudah didapatkan di Indonesia.
Apalagi, lanjut Subagja, dalam kelapa sawit ada satu bahan yang kerap terbuang padahal sangat bermanfaat. Bahan itu yang kemudian diolah menjadi bensa, namanya industrial vegetable oil (IVO).
“Saat ini, Bensa masih akan terus dikembangkan. Awal mula Bensa, hanya diproduksi sekitar 10 liter saja. Saat ini, Bensa sudah dikembangkan dan kini produksinya mencapai 100 liter per hari di ITB,” pungkasnya.
Baca juga: Ini Dia Bensa, BBM Masa Depan yang Dikembangkan ITB dan PT Pura Kudus
Diketahui, dalam uji coba pembuatan Bensa, PT Pura berperan untuk membuat mesin reaktor pengolah minyak sawit menjadi bensin. Sementara Tim ITB, membuat bahan dasar sekaligus melakukan pengolahan bahan dasar tersebut menjadi Bensa.
Adapun, reaktor yang dibuat Pura reaktor yang pertama untuk memfilter unsur partikel di industrial vegetable oil (IVO) yang merupakan bahan dasar Bensa. Reaktor kedua, kemudian reaktor untuk membuat katalis, dan reaktor akhir untuk pengolahan Bensa.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Zulkifli Fahmi