Kamis, 28 Maret 2024

Bongkar Makam Siswi SD di Grobogan, Forensik Polda Jateng Ambil Sembilan Sampel

Saiful Anwar
Senin, 17 Januari 2022 20:15:11
Suasana pembongkaran jenazah bocah SD di Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan, Senin (17/1/2022). (Murianews/Saiful Anwar).
[caption id="attachment_266041" align="alignleft" width="1280"]Bongkar Makam Siswi SD di Grobogan, Forensik Polda Jateng Ambil Sembilan Sampel Suasana pembongkaran jenazah bocah SD di Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan, Senin (17/1/2022). (Murianews/Saiful Anwar).[/caption] MURIANEWS, Grobogan – Makam siswi SD di Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan dibongkar Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jateng bersama Tim Inafis Grobogan. Ketua Tim Forensik dari Biddokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan ada sembilan bagian tubuh jenazah sang bocah yang diambil. Bagian tubuh itu nantinya akan diperiksa di laboratorium guna mengetahui penyebab kematian gadis 12 tahun itu. “Kami ambil sampel jaringan tubuhnya, termasuk organ dalamnya. Kami cari sebab kematiannya,” tutur Kombes Pol Sumy kepada awak media, Senin (17/1/2022). Ada pun sembilan bagian tubuh yang diambil yakni, kepala, wajah, tangan, kaki, lambung, jantung, organ vital atau kelamin, serta organ dalamnya yang masih bagus. Menurutnya, karena kondisi sudah membusuk, butuh waktu lebih lama dalam proses pemeriksaan. Baca juga: Makam Bocah SD di Karangrejo Grobogan Dibongkar, Ini Alasan Keluarga “Sementara, saya belum diketahui penyebab kematiannya apa. Karena masih menunggu pemeriksaan laboratorium,” tambahnya. Dalam pembongkaran makam tersebut, pihaknya melibatkan setidaknya 5 tenada medis Polda Jateng dan 28 tenaga medis lainnya. Waktu untuk membongkar, autopsi, hingga kembali menguburkan jenazah sekitar tiga jam, yakni dari pukul 11.00 hingga pukul 14.00. Atas peristiwa tersebut, pihaknya pun meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian apabila nantinya ada kejadian serupa. Sehingga, kondisi korban masih baru dan bisa segera dicari penyebab kematiannya. “Kalau kondisi masih baru kan masih bagus. Lebih cepat diperiksa dan lebih cepat diketahui penyebab kematiannya,” pungkasnya.   Reporter: Saiful Anwar Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar