Kamis, 28 Maret 2024

Tegas! Bupati Pati Lakukan ini Bila Ada Klaster Covid di Sekolah

Umar Hanafi
Senin, 17 Januari 2022 14:25:07
Bupati Pati Haryanto saat meninjau PTM Terbatas, Senin (17/1/2022). (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_265904" align="alignleft" width="1280"]Tegas! Bupati Pati Lakukan ini Bila Ada Klaster Covid di Sekolah Bupati Pati Haryanto saat meninjau PTM Terbatas, Senin (17/1/2022). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Pati – Bupati Pati Haryanto secara tegas akan menghentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah bila ditemukan klaster Covid-19 di sana. Itu diungkapkannya saat meninjau pelaksanaan PTM Terbatas di SDN 1 Ngawen, Kecamatan Margorejo, Senin (17/1/2022). Ia mengatakan pemberlakukan PTM Terbatas ini dievaluasi untuk menentukan langkah kebijakan. Setiap dua pekan sekali, tes swab antigen pun akan dilakukan secara sampel. “Kalau ada kasus akan kami evaluasi dalam dua minggu berjalan. Mudah-mudahan ndak ada kasus,” ujar Haryanto. Baca juga: Yang Lain 100 Persen, di Pati PTM Masih Terbatas “Akan kami tracking secara sampel. Kira-kira ada kejadian klaster atau ndak. Kalau ndak ada lanjutan. Kalau ada kami hentikan khusus yang ada kasus. Yang ada kasus berhenti sementara waktu,” lanjut Haryanto. PTM Terbatas di Kabupaten Pati mulai digelar hari ini, (17/1/2022). Kegiatan itu dilakukan di seluruh sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat menengah pertama (SMP). Untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19, ia pun meminta kepada siswa maupun guru untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) baik saat PTM maupun di rumah. Menurut Haryanto, penerapan protokol kesehatan yang ketat dapat menghindarkan peserta didik maupun tenaga didik dari Covid-19. “Saya harap jangan diciderai. Boleh PTM tetapi protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat,” tandas Haryanto. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Pati Winarto mengatakan, semua siswa boleh mengikuti PTM bila diizinkan oleh orang tua. Meskipun siswa tersebut belum mengikuti vaksinasi. “Vaksinasi bisa menyusul. Karena kasian orang tua. (Siswa juga) Sudah ingin PTM. Kan di sekolahan juga menerapkan protokol kesehatan,” kata Winarto ditemui terpisah.   Reporter: Umar Hanafi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar