Jumat, 29 Maret 2024

Ini Penyebab Gempa Magnitudo 6.7 di Selat Sunda

Murianews
Jumat, 14 Januari 2022 18:26:21
konferensi pers BMKG (tangkapan layar)
[caption id="attachment_265350" align="alignleft" width="880"] konferensi pers BMKG (tangkapan layar)[/caption] MURIANEWS, Banten- Kepala Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawa telah mengeluarkan statemen untuk penyebab gempa magnitudo (M) 6.7 disekitar Selat Sunda. Pusat gempa bumi ini ada di 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, di kedalaman 40 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. “Gempa terjadi karena lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia. Lokasi tabrakan ada di bawah Pulau Jawa,” kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual BMKG, Jumat (14/1/2022). "Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara," lanjutnya. Baca: Banten Diguncang Gempa Magnitudo 6.7 Hasil analisis mekanisme pergerakan lempeng bumi yang dilakukan BMKG, pergerakan lempeng bumi ini memiliki mekanisme naik. Maka terjadilah gempa. Semula, gempa tercatat berkekuatan M 6,7 kemudian data diperbaharui menjadi M 6,6 oleh BMKG. Gempa ini adalah gempa tektonik, terjadi pukul 16.05.41 WIB. Episenternya ada di 7,21 derajat Lintang Selatan atau 105,05 derajat Bujur Timur, di laut. Dwikorita menjelaskan, pusat gempa ada di kedalaman 40 km, namun di tampilan presentasi pusat gempa ada di kedalaman 10 km.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar