Jumat, 29 Maret 2024

Disdagperin Pati Gagal Capai Target Pendapatan

Umar Hanafi
Kamis, 13 Januari 2022 12:13:18
Ilustrasi: Salah satu pedangang Pasar Puri tengah menjajakan dagangannya. Pasar menjadi salah satu sumber pendapatan Disdagperin Kabupaten Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)
[caption id="attachment_264942" align="alignleft" width="1280"]Disdagperin Pati Gagal Capai Target Pendapatan Ilustrasi: Salah satu pedangang Pasar Puri tengah menjajakan dagangannya. Pasar menjadi salah satu sumber pendapatan Disdagperin Kabupaten Pati. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption] MURIANEWS, Pati - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati gagal mencapai target pendapatan pada 2021. Dari target yang ditetapkan, Rp 7,5 miliar, Disdagperin Pati hanya dapat cuan Rp 6,86 miliar saja. “Kami stor (ke kas daerah) sampai tanggal 31 Desember 2021 ada Rp 6,86 miliar,” ujar Kepala Disdagperin Kabupaten Pati Hadi Santosa saat ditemui di ruang kerjanya. Bahkan, pendapatan di 2021 itu juga masih dibawah target pada 2020 lalu, yakni Rp 6,9 miliar. Hadi beralasan ada beberapa faktor yang membuat target itu tak tercapai. Salah satu faktor itu adalah adanya kenaikan terget dari tahun sebelumnya. “Memang pada 2021, dari target kami (Rp 7,5 miliar) baru 91 persen yang tercapai. Tetapi kenaikannya juga cukup lumayan. Ada kenaikan (target) yang lumayan dari sebelumnya, yakni, sekitar 600 juta-an kenaikannya," tuturnya. Baca juga: Disdagperin Pati Klaim Tak Tarik Biaya PKL ke Alun-Alun Kembangjoyo Hadi juga beralasan, adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19 membuat target pendapatan tak tercapai. Sebab, saat itu pendapatan pedagang pasar menurun, sehingga mengalami kesulitan untuk membayar retribusi pasar. “Salah satunya karena pandemi Covid-19. Terutama pedagang pasar. (Pendapatan dari) pemakaian kios dan los (menurun),” katanya. Ia mengungkapkan pendapatan di dinasnya memang mengandalkan pasar milik daerah. Meskipun ada sumber pendapatan lain, namun, itu tidak seberapa dibandingkan dari pasar. “Ada 20 pasar. Kemudian ada sewa-sewa lahan kita yang digunakan pihak ketiga dan ada juga Unit Palayanan Metrologi itukan tera untuk standarisasi alat ukur,” ungkapnya. Walaupun tak mencapai target pada tahun lalu, namun target pendapatan Disdagperin Kabupaten Pati dinaikkan menjadi Rp 9,5 miliar pada tahun ini. Hadi yakin target ini bisa terpenuhi mengigat pandemi Covid-19 mulai melandai. “Tahun ini target kami naik cukup lumayan, dari Rp 7,5 miliar pada 2021 menjadi Rp 9,5 tahun ini. Sedang kami persiapkan potensi yang bisa meningkatkan pendapatan tahun 2022," tandasnya.   Reporter: Umar Hanafi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar